Minggu, 11 November 2012

Blog Kisah Tante Girang

Rekan-Rekan berada dalam artikel : Blog Kisah Tante Girang
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang : Blog Kisah Tante Girang
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...


Seks Dengan Si Kembar

Badan Adi terasa pegal-pegal pagi itu, setelah kemarin malam tiba di rumah
bibinya di Tasikmalaya. Perjalanan dari Jakarta dengan bis selama lebih dari
lima jam membuatnya lelah. Karenanya pagi itu bibinya menyuruhnya untuk dipijat
guna melemaskan otot-ototnya.

Semula Adi menolak karena dia tidak terbiasa dipijat. Tetapi setelah dia tahu
yang akan memijatnya adalah Dea, perempuan yang setiap pagi membantu bibinya
sehari-hari dan menyiapkan segala keperluan sebelum kepasar untuk berjualan,
akhirnya Adi berminat juga. Sebagai anak SMA, pikiran-pikiran kotor tentang
dipijiti perempuan melintas dibenaknya, siapa tahu dapat bonus setelah dipijat.

Sebelumnya Adi telah melihat Dea pagi itu ketika mempersiapkan keperluan bibinya
yang akan berjualan di pasar. Dea perempuan berusia dua puluhan tahun, berwajah
sangat lumayan dengan kulitnya yang kuning langsat dan tubuhnya yang padat
berisi, terlihat dibalik kebaya yang dipakainya. Dea bukanlah pembantu, tugas
utamanya hanya menemani sambil menunggui rumah ketika bibinya yang janda
berdagang dipasar. Ia masih kerabat jauh dari bibinya, sedangkan suaminya sedang
bekerja di Arab Saudi.

Kini sambil tengkurap dilantai beralaskan kasur tipis dengan hanya mengenakan
kaus singlet dan kain sarung, Adi sedang menikmati pijatan Dea. Jemari tangan
perempuan mulai memijati betisnya yang kaku. Pijatannya lembut tapi cukup
bertenaga.

“Pijatan kamu enak, belajar dimana ?” tanya Adi membuka pembicaraan
“Ah, tidak belajar dari mana-mana, bisa sendiri” jawab Dea dengan logat Sunda
yang kental.
“Oh begitu” kata Adi sambil terus merasakan pijatan
“Sudah lama ikut Bi Karta?” tanyanya lagi
“Sudah sekitar tujuh bulan” jawab Dea “Sejak Kang Sudin suami saya kerja ke Arab
Saudi”
“Sudah lama juga ya” timpal Adi ” Kang Sudin suka pulang ?”
“Belum pernah, habis dikontraknya satu tahun sih. Jadi satu tahun baru boleh
pulang” jelas Dea.
“Waduh lama juga ya. Apa ngga kesepian ?” tanya Adi memancing
“Yah, gimana lagi. Namanya juga cari rejeki” jawab Dea yang jemarinya mulai
memijati paha Adi.

Dipijatinya paha itu mulai dari belakang lutut terus keatas menyusup kebalik
kain sarung yang dipakai Adi. Dea agak jengah ketika tangannya menyusup hingga
pinggul Adi dan menyadari pemuda itu tidak pakai celana dalam. Mukanya agak
memerah tetapi tetap diteruskan pijatannya.

Bahkan sambil merenggangkan kedua paha Adi, tangannya menyusuri pijatan hingga
mendekati pangkal paha. Dan karena licin oleh minyak, jemarinya nyelonong hingga
menyentuh biji peler Adi.

“Aduh jangan disodok dong !” seru Adi pura-pura kaget.
“Aduh maaf, licin sih” ucapnya menahan malu. “Habis aden tidak pakai celana sih”
“Eh maaf, saya pikir biar semuanya kepijat” jawab Adi nakal.

Akhirnya setelah bagian paha Dea pindah kebagian pinggang dan Adi membuka kaus
singletnya ketika pijatan itu terus kepunggung dan pundaknya.
Pijatan Dea memang terasa enak buat Adi atau karena yang memijatnya perempuan.
Tapi yang terang selusuran jemari berminyak disekujur badannya telah membuat Adi
merem-melek bersensasi, hingga tanpa sadar secara perlahan batang kontolnya
menegang. Hal ini yang membuatnya gelagapan ketika Dea menyuruhnya terlentang
untuk dipijat bagian depan.

“Eh bagian depannya juga ya?” tanyanya gugup.
“Iya, biar sekalian” jawab Dea terdengan merdu di telinga Adi.

Dengan perlahan diputar tubuhnya celentang, sementara tangannya sibuk
membereskan kain sarungnya agar acungan batang kontolnya tidak terlihat.
Sebenarnya Dea tahu apa yang terjadi, tapi ia pura-pura tak melihat dan sambil
tersenyum kecil meneruskan pijatannya mulai dari kaki lagi.

Sambil berbaring Adi berusaha bersikap tenang dan menikmati pijitan Dea sambil
menatapi wajah Dea yang menunduk.Wajah Dea cukup menarik, rambutnya yang panjang
digelung kebelakang, hidungnya bangir, bibirnya yang merah alami dengan bulu-bulu
hitam halus diatasmya, mengingatkan Adi pada penyanyi dangdut Iis Dahlia.
Demikian juga dengan tangannya berbulu halus.

Dan sesuatu yang menyembul dibalik baju kebayanya membuat Adi semakin naik
spaning. Baju kebaya dengan belahan yang cukup rendah telah menampilkan juga
belahan buah dada Dea yang putih. Ditambah dengan posisi Dea yang berlutut dan
membungkuk, hingga belahan itu semakin mencuat. Apalagi kedua tangannya yang
sedang memijat menekan buah dadanya dari samping sehingga gunung kembar yang
padat berisi itu makin membusung.

Adi menelan ludah melihat itu sehingga membuat batang kontolnya semakin tegang,
dan dengan malu-malu diberesi kain sarungnya agar menyamarkan tonjolan yang
terjadi. Adi semakin gelisah ketika tangan Dea mulai merambahi pahanya.
Disamping semakin jelasnya pemandangan pada buah dada itu, juga karena pijatan
jemari Dea semakin mendekati pangkal pahanya.

Dea juga telah melihat perubahan itu sejak tadi. Perlahan hasratnya sebagai
perempuan yang ditinggal lama oleh suami, bangkit. Tapi ada keraguan di dirinya,
antara hasrat yang mulai menggelora dan kesetiaan kepada suami. Sambil menimbang-nimbang,
jemari tangannya terus memijati kedua paha Adi yang kain sarungnya telah
tersingkap keatas hingga hanya menutupi pangkal pahanya.

Adi pemuda delapan belas tahun yang masih hijau soal seks. Pengetahuan yang
didapatnya cuma dari cerita teman, buku dan VCD porno. Hingga menghadapi situasi
itu membuat dirinya grogi. Mau menerkam dia takut Dea berteriak dan menuduhnya
mau memperkosa. Dia belum bisa melihat dan membedakan reaksi seorang perempuan.

Akhirnya dia memilih diam dan terus menikmati pijatan Dea yang kini makin keatas
menyusup kebalik kain sarungnya. Jemari Dea memijiti pinggul dikiri kanan
pangkal paha Adi. Hal mana membuat Adi semakin blingsatan apalagi secara sengaja
atau tidak jemari Dea sesekali menyentuh bulu-bulu jembutnya.

“Manuknya bangun ya?” tanya Dea akhirnya sambil tertawa kecil menyadari ‘burung’
diselangkangan pemuda itu semakin mengacung.

Hasratnya rupanya telah mengalahkan kesetiaan. Tapi seperti juga Adi, Dea masih
ragu-ragu terhadap reaksi pemuda itu.

“Ehh..iya” jawab Adi gelagapan ” Habis pijitan kamu enak sekali sih”
“Ah masa, tapi itu artinya aden normal” kata Dea menimpali
“Eceu ngga apa-apa, ngga tersinggung ?” tanya Adi
“Ah nggak apa-apa, saya pan sudah biasa lihat punya suami” jawab Dea makin
berani.
“Oh iya” kata Adi juga semakin berani.
“Ngomong-ngomong bagus mana punya saya sama punya Kang Sudin ?” tanyanya lagi.
“Ah mana saya tahu, sayakan belum pernah lihat punya aden” jawab Dea memancing.
” Kalau mau lihat, ya dibuka saja” kata Adi sambil menyibakkan kain sarungnya
hingga mencuatlah batang kontol yang telah sepenuhnya ngaceng.

Dea sedikit terkejut tapi dilihat juga batang kontol yang sudah tegang itu.

“Bagaimana ?” tanya Adi bernafsu.
“Eeee….nggg…. sama saja bagusnya. Cuma punya aden lebih besar dan panjang”
jawab Dea sambil tertawa kecil dan tak sadar jemarinya yang memang berada
disekitar pangkal paha itu mulai membelai bulu-bulu jembut keriting yang mulai
tumbuh subur.

“Kata orang, perempuan lebih suka burung yang gede” pancing Adi berani.
“Ah, kata siapa ” jawab Dea tersipu sambil matanya tetap menatap batang kontol
pemuda itu yang mengangguk-angguk, sementara itu jemarinya masih membelai bulu
jembut menghitam dan nafasnya mulai memburu. Heran juga dia, masih bocah tapi
burung nya sudah sebesar itu.

Memang batang kontol Adi lebih besar dan panjang dari kepunyaan Sudin suaminya.
Dan Dea juga telah mendengar dari Iis sudaranya, semakin besar batang kontol
lelaki semakin nikmat hujamannya dirasakan oleh memek perempuan.

“Ya kata orang, saya juga belum tahu” jawab Adi
“Belum tahu. Memang aden belum pernah melakukan ?” tanya Dea antusias.
“Belum, sayakan masih perjaka ting-ting nih. Ajarin dong” kata Adi semakin
berani.
“Ah aden bisa saja, diajarkan apa sih ?” tanya Dea pura-pura bodoh.
“Diajarin bagaimana melakukannya ” kata Adi yang tangannya sudah memegang tangan
Dea dan mendorongnya agar menyentuh batang kontolnya.

Dan Dea menuruti dengan membelai perlahan otot tegang itu.

“Benar aden belum pernah?” tanya lagi.
“Berani sumpah,” kata Adi meyakinkan ” melihat perempuan telanjang saja saya
belum pernah”

Dea semakin tergerak, jemarinya semakin berani meremasi batang kontol Adi, yang
membuat pemuda itu semakin bernafsu. Demikian juga dengan Adi, tangannya mulai
berani merabai buah dada Dea dan meremasnya. Dea mengelinjang menikmati remasan
itu. Telah lama ia tidak menikmati sentuhan lelaki.

Dan Adi semakin berani, jemarinya mulai membuka satu-persatu peniti di baju
kebaya Dea yang telah pasrah. Mata Adi berbinar ketika peniti itu telah lepas
semua dan buah dada ranum yang masih terbungkus oleh BH semakin menonjol keluar.

Segera saja ia bangkit duduk dan memegang pundak Dea yang juga bersimpuh pasrah.
Dipandanginya seputar belahan putih mulus yang juga ditumbuhi bulu-bulu halus,
kontras dengan kulitnya yang putih. Diusap-usapnya belahan dada itu perlahan
yang membuat Dea semakin bergetar dan tangan Adi terus naik ke leher hingga ke
dagu.
Diangkatnya dagu itu hingga muka Dea menengadah. Matanya terlihat pasrah namun
menyimpan hasrat yang mengelora. Bibirnya merekah basah, mengundang untuk
dikecup. Maka diciumnya bibir merah merekah itu dengan bernafsu.

Dea pun menyambut ciuman itu dengan hangat, sementara tangannya makin keras
meremasi batang kontol Adi. Dan tangan Adi juga tidak tinggal diam, setelah
membuka baju kebaya Dea, segera saja tangannya membuka pengait BH yang
membungkus buah dada yang montok itu. Maka mencuatlah sepasang gunung montok
yang sedari tadi menarik minat Adi.

Dea secara refleks semakin meremas dan mengocok batang kontol Adi ketika pemuda
itu dengan bernafsu meremasi buah dadanya yang telah terbuka. Sementara itu
ciuman mereka semakin bernafsu. Meski belum pernah bercinta dengan perempuan
tapi soal ciuman dan rabaan, Adi cukup pengalaman. Hanya sebatas itulah yang
dapat dilakukan bersama pacarnya, Dewi.

Adi mengeluarkan semua jurus menciumnya, lidahnya menjulur menjelajah ke dalam
mulut Dea. Demikian juga dengan Dea, berusaha mengimbangi dengan kemampuan yang
dimiliki. Melihat kemampuan pemuda itu, Dea ragu akan pengakuannya belum pernah
bercinta dengan perempuan. Namun nafsu yang kian menggebu menghapus semua
keraguannya, yang penting hasratnya harus tertuntaskan.

Setelah puas menciumi mulut Dea, perlahan mulutnya mulai menyusuri leher
perempuan itu terus kebawah ke belahan dadanya yang ranum. Dea mendesah ketika
ujung lidah Adi mulai menjilati seputar buah dadanya yang ranum, terus ke
putingnya yang semakin mengeras dan menghisapnya seperti bayi.

“Ahh.. den, gelii.. ” rintih Dea.

Adi dengan bernafsu terus meremasi dan menghisap buah dada ranum yang itu.
Dikeluarkan semua jurus bercinta yang dia ingat, untuk memuaskan hasratnya yang
kian menggebu. Baru pertama kali itulah ia menciumi buah dada wanita secara utuh.
Dengan Dewi pacarnya hanya sebatas meraba dan meremas, itu pun masih berpakaian.

Buah dada Dea yang padat berisi memang sangat menarik hasrat lelaki. Bentuknya
padat berisi, tidak terlalu besar tapi montok. Ditambahi dengan bulu-bulu halus
disekitarnya menambah daya tarik alias semakin nafsuin. Demikian juga dengan Adi
dengan tidak puas-puasnya mulut dan tangannya secara bergantian meremasi dan
melumati sepasang gunung montok nan lembut.

Dea dengan penuh gairah menikmati semua sentuhan itu. Dan Adi yang batang
kontolnya terus dirangsang remasan tangan Dea, secara perlahan nafsunya semakin
tinggi. Kocokan dan remasan itu dirasakan semakin nikmat sehingga batang
kontolnya semakin tegang dan sensitif.

Seketika Adi bangkit berlutut dan melepaskan kulumannya dari buah dada Dea.
Batang kontolnya yang telah sepenuhnya tegang itu ditempelkan diantara buah dada
Dea yang montok dan digesek-gesekkan turun-naik . Dea mula-mula bingung, tapi
kemudian mengimbangi dengan menekan kedua buah dadanya hingga batang kontol itu
terjepit diantaranya.

Hal ini semakin menambah kenikmatan bagi Adi yang semakin giat mengesekkan
batang kontolnya. Demikian juga dengan Dea yang baru pertama melakukan posisi
itu, dirasakan ada sensasi lain batang kontol lelaki mengesek-gesek diantara
belahan dadanya. Sementara itu Adi juga merasakan sensasi yang sama, sehingga
tidak beberapa lama kemudian Adi merasa bahwa ia akan segera orgasme, maka
dipercepat kocokannya dan tanpa bisa dicegah muncratlah cairan hangat dari
lubang kontolnya yang masih terjepit diantara buah dada Dea.

“Ahc…!” rintih Adi sambil melepaskan hasratnya.
“….! ..…! ……!”

Sesaat Adi merasa persendiannya meregang oleh perasaan nikmat yang beberapa
detik dirasakan.
Dea terkejut tidak menyadari pemuda itu telah orgasme. Dea baru sadar ketika
dadanya yang menjepit batang kontol itu dilumuri cairan hangat yang sebagian
lagi memerciki leher dan dagunya.

“Hi hi.. sudah keluar ya den ? ” kata Dea terkikik melihat batang kontol pemuda
itu menumpahkan lahar panasnya diantara jepitan buah dadanya.

Tapi jepitan buah dadanya pada batang kontol itu tidak dilepaskan, Dea juga
merasakan nikmat ketika seputar dadanya terasa hangat oleh percikan cairan putih
kental yang dikeluarkan kontol pemuda itu

“Habis jepitan kamu enak sekali” jawab Adi menutupi rasa malunya.

Sebenarnya posisi itu dilakukan reflek saja ketika dirasakan mendekati orgasme.
Dia tiba-tiba teringat film porno yang pernah ditonton dan ingin
mempraktekkannya, dengan hasil nikmat yang luar biasa.

Keduanya kemudian terduduk. Dea sibuk membersihkan lumuran sperma didadanya
dengan melap pada kainnya yang sudah terlanjur terkena. Nafasnya masih memburu.
Sementara Adi masih mengatur nafasnya sambil membersihkan batang kontolnya yang
masih separuh tegang. Nampak keduanya masih bernafsu untuk meneruskan ronde
selanjutnya.

Terutama Dea, yang nafsu birahinya belum terlampiaskan, yang lalu bangkit
berdiri dan segera membuka kainnya sambil mengeraikan rambutnya yang panjang.
Adi penatap perempuan itu yang cuma memakai celana dalam. Tubuh telanjang Dea
memang semakin terlihat menggairahkan.

Postur tubuhnya sedang saja dengan kulit putih khas gadis Sunda. Lekukan-lekukan
ditubuhnya itulah yang membuat birahi lelaki langsung “konak”. Buahdadanya
menggantung padat berisi dengan puting kemerahan yang sudah berdiri tegak
mengacung di kedua puncaknya, serta pinggang yang ramping dan pinggul yang
montok.
Kakinya dihiasi paha yang berisi dan betis yang ramping mulus. Semuanya, meski
Dea gadis desa, terkesan terawat.
Apalagi ketika Dea membuka celana dalamnya, semakin jelasnya keseksian perempuan
itu. Terpampanglah dengan jelas pangkal paha dengan bulu-bulu jembut menghitam
lebat, kontras dengan kulitnya yang putih. Bulu-bulu jembut itu tidak hanya
tumbuh di seputar pangkal pahanya tapi merebak tipis keatas hingga ke sekitar
pusarnya.

Adi menelan ludah, perlahan batang kontolnya mulai bangkit. Hal itu memang yang
dimaksud Dea untuk segera menaikkan nafsu pemuda itu.

“Tubuh kamu bagus betul, mengairahkan” kata Adi sambil menelan ludah dan segera
bangkit berdiri hingga mereka saling berhadapan.

Batang kontol Adi yang telah tegang mengacung bebas yang segera ditangkap tangan
Dea dan diremas-remasnya. Demikian juga dengan Adi. Tangannya segera
menggerayangi buah dada ranum yang mempesonanya. Sementara tangan yang satunya
menyusuri ke selangkangan Dea. Dirabanya bulu-bulu jembut yang lebat dan hitam
itu. Dan sesuatu dibaliknya pastilah lebih menggairahkan.
Dea mendesah ketika jemari pemuda itu mulai merambahi bagian-bagian sensitifnya,
lalu mereka saling berciuman kembali untuk semakin menaikkan nafsu masing-masing.

“Oh den….., terus den…ah..!” rintih Dea kian bernafsu ketika jemari Adi
mulai menyusup ke selangkangannya dan menyentuh bibir memeknya yang telah basah.

Dengan ujung jarinya disusupkan ke belahan memek Dea yang telah merenggangkan
kedua pahanya.

Kembali Adi ingin mempraktekkan film porno yang pernah ditontonnya. Disuruhnya
Dea untuk berbaring terlentang sedangkan ia berada diatasnya. Kepalanya tepat
diatas selangkangan Dea dan selangkangannya diatas kepala Dea.
Dea mula-mula bingung. Didepan mukanya batang kontol yang mengacung menggantung
tegang seolah mau menghujamnya. Dengan polos batang kontol itu cuma diremas-remas.
Tubuh Dea bergetar ketika dirasakan tangan, mulut dan lidah Adi mulai
menjelajahi bibir memeknya dengan penuh nafsu.

Memang Adi mulai merambah lembah di pangkal paha wanita itu. Disibakkannya bulu-bulu
jembut keriting yang melingkari lubang memek di selangkangan Dea. Matanya nanar
melihat kemaluan perempuan untuk yang pertama. Belahan itu terlihat lembab dan
ketika dengan jemarinya dikuakkan, terlihatlah memek yang putih kemerahan telah
basah karena lendir birahi. Dengan tidak sabar dicium dan dijilatinya belahan
itu. Harum.

“Ah…den, geli….” Rintih Dea menikmati sentuhan lidah pada memeknya yang
belum pernah dirasakan sebelumnya.

Sudin suaminya dalam bercinta tidak memakai teknik macam-macam, mencium bibir,
meraba dada, lalu langsung memasukan batang kontol ke dalam memeknya. Dan
gayanya itu-itu juga, Sudin diatas, Dea dibawah. Beberapa menit kemudian Sudin
keluar tanpa memperdulikan apakah istrinya juga puas. Selama Dea menikah dia
belum pernah merasakan dan tahu tentang orgasme.

Karena itu apa yang dilakukan Adi terhadapnya merupakan pengalaman pertama yang
sangat menggairahkan. Sekarang bukan Dea yang mengajari Adi tapi sebaliknya Adi
yang pegang kendali.

‘Ayo dong De, manukku dihisap” kata Adi ketika dirasakannya Dea hanya memegang
dan meremasi kontolnya saja.

Dea tertegun, ia belum pernah melakukannya, tapi keinginan tahunya lebih besar
untuk mencoba. Perlahan didekatkan batang kontol dalam genggaman tangannya yang
telah tegang itu k emulutnya yang terbuka. Terasa asing ketika kepala kontol
yang keras dan kecoklatan itu menyentuh bibirnya.

“Pakai lidahnya De, jilati” perintah Adi.

Dea menuruti, ujung lidahnya perlahan dijulurkan menyentuh kepala kontol dan
mulai menjilati.

“Ah.. ya terus De begitu, nikmat euy!” desah Adi diantara kesibukannya merambah
hutan lebat berdanau hangat.

Sentuhan lidah Dea terasa nikmat, tapi Adi ingin yang lebih hot. Maka diturunkan
pinggulnya hingga batang kontolnya itu semakin masuk kemulut Dea.
Dea menyambutnya dengan membuka mulutnya lebih lebar hingga kepala kontol yang
besar itu masuk semua ke dalam mulutnya yang kecil. Digunakan lidahnya untuk
mengelitik dan menghisap kepala kontol itu yang membuat Adi menggerinjal
kenikmatan.

Dea ternyata cepat belajar. Kini mulut dan lidahnya semakin aktif mengulum dan
menjilati batang kontol pemuda itu, meski masih kaku tapi tetap dirasakan Adi
nikmatnya luar biasa. Dea juga merasakan sensasi lain dalam melakukannya,
mengingatkannya sewaktu mengulum es lilin, disamping juga nikmat yang dirasakan
dari jilatan lidah Adi di lubang memeknya.
Mulut mereka terus melakukan tugasnya masing-masing. Keduanya sama-sama belum
pengalaman melakukannya, karenanya buat mereka sensasi yang dirasakan sangat
luar biasa.

Adi yang berencana hanya dua hari di rumah bibinya bertekad selama mungkin
tinggal dirumah bibinya untuk dapat terus bercinta dengan perempuan yang telah
membuatnya kepelet. Sepuluh kali sehari juga dia sanggup melakukan. Dia merasa
tidak rugi keperjakaannya hilang oleh perempuan ini.

Demikian juga dengan Dea, pengalaman yang tengah dialami kini telah membuatnya
mabuk kepayang. Belum pernah selama ini dia merasakan nikmat yang sangat mengebu
saat bercinta seperti sekarang. Kulumanan dan jilatannya pada batang kontol dan
lubang memeknya yang dijilati mulut pemuda itu membuat seluruh tubuhnya bergetar
dialiri setrum kenikmatan yang memabukkan. Hingga gairahnya semakin meninggi dan
tanpa disadari orgasme yang belum pernah dirasakan melandanya.

“Aduh gusti..! Achh..!” desahnya parau ketika dirasakan sesuatu didalam memeknya
berdesir-desir dan menjalar keseluruh tubuhnya mendatangkan kenikmatan luar
biasa yang belum pernah dirasakan. Tiba-tiba tubuh Dea menjadi sangat sensitif
mengerinjal kegelian menerima jilatan mulut Adi, hingga ditolaknya tubuh pemuda
itu dari atas tubuhnya.

“Hi..hi geli ah!…” desisnya menahan tawa.

Adi bingung menanggapi kelakuan Dea, dia juga sama bodohnya.

“Eh kenapa sih ?” tanyanya bingung melihat Dea yang berbaring meringkuk
mendekapkan kedua tangannya kedada sambil senyum-senyum.
“Engga tahu ya, perasaan tadi mau pipis tapi cuma terasa keluar didalam dan tiba-tiba
kerasa geli semua” jawabnya juga bingung.
“Oh begitu, itu artinya kamu tadi orgasme” kata Adi setelah menganalisa jawaban
Dea.
“Orgasme ?, apa itu ?” tanya Dea masih bingung.
“Itu sama seperti saya tadi keluarin air mani” jawab Adi.
“Oh begitu, tapi kok ngga keluar keluar airnya ?” tanyanya lagi
“Itu karena Eceu perempuan, keluarnya di dalaem” jawab Adi sekenanya, soalnya
dia juga kurang paham masalah itu disamping nafsunya masih tinggi belum
terlampiaskan.
“Ayo atuh dilanjutkan, si otong masih ngaceng nih” ajak Adi sambil mengacungkan
batang kontolnya yang memang masih tegang.

Dea tersenyum penuh arti langsung berbaring celentang dengan kaki ditekuk dan
kedua pahanya mengangkang. Rambutnya yang panjang tergerai di atas kasur. Adi
segera pengatur posisi diatas tubuh Dea. Rupanya Adi ingin segera melakukan
hubungan sex yang sebenarnya.

Dengan berdebar diarahkan batang kontolnya ke lubang memek Dea yang sudah basah.
Tubuhnya berdesir ketika kepala kontolnya menyentuh bibir memek yang telah
merekah.

“Ahhh..!” desis Dea merasakan nikmat sentuhan dan selusuran kepala kontol Adi
yang besar di lubang memeknya yang sempit.

Adi perlahan mendorong pinggulnya hingga kepala kontolnya semakin meyelusup ke
belahan memek yang telah basah itu.

“Ah..den terus masukin” desis Dea memberi semangat.

Telah beberapa bulan lubang memeknya tidak disinggahi kontol lelaki hingga
debaran yang dirasakan seperti pada malam pertama.

Demikian juga dengan Adi, selusuran batang kontolnya pada lubang memek Dea yang
lembut mendatangkan sensasi yang selama ini cuma dia angankan lewat mimpi.
Dengan kekuatan penuh didorongnya batang kontolnya menerobos lubang kenikmatan
yang paling dalam.

“Aduh gusti ! ” teriak Dea tertahan merasakan hujaman batang kontol yang besar
dan keras itu ke lubang memeknya yang sempit.

Memang batang kontol Adi yang besar cukup seret masuk ke dalam lubang memek Dea
yang meskipun sudah tidak perawan tapi masih cukup sempit.
Untung cairan birahi di dalam lubang memek Dea cukup licin hingga membantu
masuknya batang kontol itu lebih dalam.

“Ah..! enak euy!” desis Adi ketika seluruh batang kontolnya telah tertancap di
lubang memek Dea yang merasa nyeri sedikit pada lubang memeknya akibat besar dan
panjangnya batang kontol itu. Tapi perasaan nyeri itu tak lama hilang ketika
perlahan Adi mulai mengerakkan batang kontolnya keluar masuk lubang memeknya.

Dea merintih kenikmatan merasakan gesekan di dalam lubang memeknya, kedua
pahanya semakin diregangkan. Demikian juga dengan Adi, gerakan maju mundur
batang kontolnya di dalam memek Dea betul-betul mendatangkan kenikmatan yang
luar biasa.

Adi merasa semakin bernafsu mengerakkan batang kontolnya yang kian keras dan
tegang, hingga mendatangkan rasa nikmat yang selama ini cuma dihayalkan lewat
mimpi. Kini secara nyata ia melakukan persetubuhan dengan perempuan yang bukan
saja cantik dan bertubuh indah, tapi juga goyangan pinggulnya memberi kenikmatan
yang lebih.

Memang Dea yang secara tak sadar berusaha mengimbangi gerakan Adi di atasnya,
menggerak-gerakkan pinggulnya bagaikan penari jaipongan. Memutar, kadang
menghentak maju. Hal mana membuat Adi semakin syurr.

“Ah ! De, yeah begitu. Enak sekali!” Desis Adi
“Ayo den, goyang terus biar tuntas” Dea juga tidak mau kalah memberi semangat.

Dan mereka semakin hot mengerakkan tubuhnya untuk mencari kenikmatan masing-masing.
Mereka tidak memperdulikan lagi keadaan sekelilingnya, dalam pikiran mereka cuma
ada bagaimana mencapai kenikmatan setinggi mungkin. Tanpa mereka sadari sepasang
mata memperhatikan perbuatan mereka dari balik jendela. Sepasang mata yang
berbinar penuh nafsu.

Adi mendekap tubuh Dea dan membalikkan posisi mereka menjadi Adi di bawah dan
Dea diatas.

“Ayo De, goyanganya ” pinta Adi agar perempuan itu lebih aktif.

Dan Dea yang berada diatas menjadi lebih leluasa menggerakkan pinggulnya, bukan
hanya naik turun tapi juga memutar.

“Ah !” desis Adi ketika terasa batang kontolnya bagai dipelintir bila Dea
memutar pinggulnya seperti orang sedang mengulek.

Tangan Adi tidak tinggal diam, diremasinya buah dada montok yang menggantung itu
sehingga mendatangkan rangsangan bagi Dea.
Tubuh Dea menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Belum pernah dia
merasa senikmat ini dalam melakukan senggama. Semua gerakannya dilakukan secara
naluri, karena dia belum pernah melakukannya dalam gaya demikian, tapi benar-benar
mendatangkan kenikmatan yang sangat.

Demikian juga dengan Adi, pengalaman pertama yang benar-benar tak akan
terlupakan.
Mereka terus melakukannya dengan lebih giat. Dea yang berada diatas seolah
mengendalikan permainan. Perlahan dia tahu gerakan apa yang mendatangkan nikmat
yang lebih buat dirinya dan juga pemuda itu. Gerakan batang kontol yang besar
dan keras di dalam lubang memeknya telah pula menggesek-gesek kelentitnya,
hingga semakin menambah gairahnya.

Perlahan tapi pasti nafsu keduanya semakin tinggi. Adi merasakan batang
kontolnya semakin sensitif. Demikian juga dengan Dea yang di dalam lubang
memeknya semakin berdenyut nikmat, sehingga semakin dipercepat goyangannya.

“Ayo De, gayang terus sampai tuntas ! ” teriak Adi keenakan dan bersamaan dengan
itu batang kontolnya berdenyut-denyut dan tanpa bisa dicegah memuncratkan cairan
kenikmatan didalam lubang memek Dea.

“…! …..!…. …!”
” Ahhh…..ahh !” desis Adi parau merasakan kenikmatan yang luar biasa.
“Ayo den keluarkan semuanya !” teriak Dea yang goyangannya semakin menggila
karena merasakan juga nikmat oleh semburan cairan hangat dari kontol Adi didalam
liang memeknya.

Sehingga tanpa disadari membuatnya mencapai klimaks yang belum pernah dirasakan.

” Duh Gusti !….. nikmat !” desisnya ketika dirasakan otot-otot di dalam lubang
memeknya meregang dan terasa berdesir nikmat.

Lebih nikmat dari yang dirasakan sebelumnya, karena adanya gesekan batang kontol
didalamnya.

Tubuh Dea ambruk menindih tubuh Adi. Tulang-tulangnya terasa mau copot. Nafasnya
memburu dengan butiran keringat membasahi sekujur tubuhnya. Adi mendekap tubuh
telanjang itu. Nafasnya juga memburu. Mencoba mengingat apa yang barusan dialami,
tapi sukar dibayangkan. Sementara kemaluan mereka masih saling bertaut.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh pintu samping yang terbuka. Seketika itu mereka
segera melepaskan dekapan dan membereskan diri. Adi segera meraih kain sarungnya
demikian juga dengan Dea segera menutupi tubuhnya dengan kain kebayanya.

Dari pintu tengah muncul perempuan muda, mirip dengan Dea. Wajahnya memerah
dengan senyum yang bergairah. Rupanya perempuan ini yang mengintip perbuatan
keduanya dan tak dapat menahan hasrat atas apa yang disaksikan, hingga menerobos
masuk untuk nimbrung.

“Maaf ya De, Iis tidak tahan ngeliatnya ” katanya sambil mendekati keduanya.
“Eh Iis, ada apa ?” tanya Dea gugup sambil terus merapikan pakaiannya.
“Ah kamu, jangan malu-malu. Iis sudah lihat dari tadi ” katanya lagi

Adi bengong melihat semuanya. Seorang perempuan, sangat mirip Dea, berada
dihadapannya.

“Eh De, punya pacar tidak bilang-bilang. Siapa ini ?” tanya perempuan yang
dipanggil Iis sambil melirik Adi dan tersenyum menggoda.
“Ini Den Adi, keponakannya teteh Karta” jawab Dea ” Jangan bilang kang Sudin ya”
“Oh, pantes ganteng, ngga heran Dede kepincut ” kata Iis menggoda
“Maaf ya den, ini Iis saudara kembar saya saya” kata Dea menerangkan.
“Ya ya…” ucap Adi baru mengerti, pantas mirip.
“Maaf ya den, bikin kaget. Habis permainan aden dan Dede seru sekali, saya jadi
ngga tahan” kata Iis tanpa malu-malu.
“Eh…ngga apa-apa ” jawab Adi gugup.

Dea segera menarik Iis ke kamar dan berbicara serius. Tak lama Dea keluar dengan
wajah memerah dan mendekati Adi.

“Maaf ya den, Iis kepingin juga main dengan Aden” kata Dea sambil menunduk.
“Hah ” Adi sedikit kaget ” suaminya dimana ?”
“Iis janda ” jawab Dea
“Oh begitu ” kata Adi ragu.

Berarti dia harus melayani dua perempuan sekaligus, kembar lagi,pikirnya.

“Kamu sendiri bagaimana, keberatan tidak ?” tanya Adi
“Itu sih terserah Aden” kata Dea
“Boleh deh, tapi kamu ikut juga ” kata Adi
“Maksud aden ?” tanya Dea tak mengerti
“Iya kita main bertiga” kata Adi lagi
“Bertiga, bagaimana caranya” tanya Dea lagi
“Gampang De, bisa diatur ” celetuk Iis yang menguping pembicaraan mereka.
“Ayo den ” ajak Iis tak sabar dan tanpa malu-malu segera membuka pakaiannya.

Tidak berbeda dengan Dea, Iis juga berkulit putih bersih. Hanya tubuhnya sedikit
lebih tinggi. Tapi wajahnya memang mirip Dea, bak pinang dibelah dua. Dan ketika
Iis telah telanjang bulat, maka sama seksinya dengan Dea. Buah dadanya padat
berisi dengan puting susu yang kecoklatan, pinggangnya ramping, pinggulnya
montok dengan bulu-bulu jembut di pangkal pahanya hitam lebat dan keriting.

Adi menelan ludah, tidak terbayangkan sebelumnya harus bercinta dengan dua
perempuan kembar sekaligus.
Iis ternyata lebih agresif dari Dea. Didekatinya Adi dan langsung mengulum bibir
pemuda itu dengan bernafsu membuat Adi sedikit gelagapan dan mencoba mengimbangi.
Maka keduanya terlibat dalam cumbuaan yang bergelora disaksikan Dea yang masih
tertegun.

Pengalaman hari ini benar-benar luar biasa bagi Dea. Pertama kali ia tidur
dengan lelaki lain yang bukan suaminya dan mendapatkan kenikmatan yang
menggetarkan. Sekarang ia menyaksikan saudara kembarnya sedang bergelut mesra
dengan Adi. Baru pertama itu dia menyaksikan perempuan dan lelaki bercinta, di
depan matanya pula.

Tanpa sadar ia menyimak semua perbuatan mereka dengan gairah yang perlahan
bangkit. Iis memang lebih punya pengalaman dengan lelaki. Ia telah kawin cerai
dua kali. Sedangkan tidur atau selingkuh dengan lelaki lain entah sudah berapa
banyak. Karena itu Iis lebih aktif dan tahu bagaimana mencumbui lelaki dan
memberikan rangsangan bagi pasangannya dan dirinya.

Kini mulutnya mulai merambahi dada Adi yang telah terlentang pasrah, sementara
tangannya telah meremasi batang kontol besar yang telah tegang itu. Jilatan
lidahnya didada Adi memberikan rangsangan yang nikmat bagi pemuda itu. apalagi
ketika mulutnya semakin turun kebawah , ke perutnya terus ke pangkal pahanya.

Adi merem-melek keenakan ketika batang kontolnya mulai dijilati mulut Iis dengan
penuh nafsu. Kuluman dan jilatan mulut Iis memang jauh lebih pintar dari Dea
yang masih amatiran. Apalagi ketika Iis mengajak Dea untuk ikut nimbrung
menjilati batang kontol yang semakin tegang mengeras itu.

Dengan patuh Dea, yang juga telah dilanda nafsu, mengikuti ajakan Iis. Maka
batang kontol itu kini dikerubuti oleh jilatan dan kuluman mulut dua perempuan
kembar. Iis seperti mengajari Dea bagaimana caranya memperlakukan kemaluan
lelaki. Karena sehabis ia melakukan gerakan tertentu dengan mulutnya, disuruhnya
Dea melakukan hal yang sama. Sehingga batang kontol Adi secara bergantian
dikulum, dijilat dan dihisap oleh mulut kedua perempuan kembar itu. Adi benar-benar
merasakan kenikmatan diperlakukan seperti itu, tubuhnya bergetar menahan
rangsangan yang sedang melandanya.

Sementara itu Adi juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya juga mulai merambahi
pinggul kedua perempuan itu yang menungging. Tangannya merambahi belahan
kemaluan si kembar yang juga telah merekah. Dengan jemarinya dirabai bibir
kemaluan diantara lembah berbulu lebat itu. Jari tengahnya disusupkan kedalam
lubang memek yang basah setelah sebelumnya mengelitiki kelentit yang membuat
kedua perempuan itu mengelinjang geli.

“Ayo den terus, enak ah!” desis Iis keenakan.

Ketiganya terus saling merangsangi pasangannya hingga akhirnya Iis menghentikan
kulumannya dan bangkit. Rupanya ia telah sangat bernafsu untuk menuntaskan
birahinya. Langsung saja diatur posisinya sambil berjongkok mengangkangi batang
kontol yang tegang dan masih dipegang Dea.

“Ayo De arahkan” pintanya

Diturunkan pinggulnya dan Dea dengan patuh mengarahkan batang kontol Adi yang
dipegangnya ke lubang memek Iis yang merekah basah.
Iis segera menekan pinggulnya ketika kepala kontol itu telah tepat didepan
lubang memeknya, sehingga dengan lancar batang kontol itu terhujam masuk ke
dalam lubang kenikmatannya.

“Duh bapa !” desisnya merasakan nikmat ketika batang kontol yang besar dan keras
itu mengelorosor masuk kedalam lubang memeknya yang telah gatal-gatal nikmat.

Adi juga merasakan kenikmatan yang sama dan semakin nikmat ketika Iis mulai
mengerakkan pinggulnya turun naik dengan berirama. Adi mulai bisa merasakan
bahwa goyangan Iis memang lebih pintar tapi lubang memek Iis terasa lebih
longgar dibandingkan punya Dea. Mungkin karena Iis telah tidur dengan banyak
lelaki sehingga lubangnya terasa lebih besar.

Tidak demikian dengan Iis hujaman batang kontol Adi dirasakan cukup besar dan
keras sehingga mendatangkan kenikmatan yang sangat.
Tubuh Iis menghentak-hentak bagaikan penunggang kuda liar. Ditariknya Dea yang
bengong agar menempatkan selangkangannya diatas mulut Adi untuk dijilati.

Maka kembali ketiganya terlibat dalam pertandingan yang seru dan nikmat. Adi
sambil celantang menikmati batang kontolnya yang keluar masuk memek Iis sambil
mulutnya mulai menjilati lubang memek Dea yang setengah berjongkok dengan kedua
paha yang mengangkang. Sementara mulut Dea ikut pula melumati puting buah dada
Iis yang sudah berdiri tegak dengan sombongnya karena birahi yang amat sangat
yang melandanya.

Hujaman kontol Adi di lubang memeknya dirasakan sangat nikmat oleh Iis, entah
karena sudah cukup lama tidak melakukan persetubuhan atau memang karena kontol
itu panjang dan besar. Sehingga makin lama gerakan dan goyangan pinggul Iis
makin menggila karena dirasakan puncak syahwatnya semakin dekat. Akhirnya dengan
gerakan yang menghentak ditekannya pinggulnya kebawah sehingga batang kontol itu
menghujam sedalam-dalamnya kedalam lubang memeknya.

“Duhh…!….ahhhh!” pekiknya panjang ketika dirasakan sesuatu berdesir didalam
lubang memeknya dan mendatangkan kenikmatan yang luar biasa.

Tubuhnya terasa lunglai dan ambruk mendekap tubuh Dea yang masih menjilati buah
dadanya.

“Aduh De enaknya..” desisnya.
“Sudah keluar Is?” tanya Dea yang dijawab Iis dengan anggukkan.
“”Ayo atuh gantian, Dede juga sudah mau lagi” kata Dea tidak malu-malu lagi.

Iis sebenarnya masih mau melanjutkan gerakannya karena dirasakan batang kontol
Adi yang masih terhujam di lubang memeknya masih terasa mengacung.

“Silakan” kata Iis sambil bangkit dan terlepaslah pertautan kemaluan mereka.

Memang batang kontol Adi masih keras mengacung. Rupanya kondisi Adi masih fit
biarpun telah bertempur dengan dua perempuan. Kini ia ingin cari posisi lain,
disuruhnya Dea menungging dan disodok dari belakang.
Pinggul Dea yang putih mulus dan montok mendongak keatas dengan belahan
jembutnya yang berbulu lebat mengintip diantara pangkal pahanya. Adi menelan
ludah melihat pemandangan itu. Sambil mengelus-elus batang kontolnya didekati
pinggul perempuan itu yang sudah menunggu. Diarahkan batang kontolnya kebelahan
yang terjepit diantara paha yang juga putih mulus.

Dengan dorongan lembut dimasukan batang kontolnya kedalam lubang memek itu.
terasa sempit karena dengan posisi itu lubang memek itu terjepit kedua paha.

“Ah….!” Desis Dea ketika dirasakan batang kontol yang besar dan tegang
menyelusup kedalam lubang memeknya.

Dengan memegang pinggul gadis itu perlahan digerakkan pinggulnya sehingga batang
kontolnya mundur maju didalam lubang memek yang masih terasa sempit itu. Dea
menggigit bibirnya merasakan nikmat demikian juga dengan Adi, gesekan batang
kontolnya didalam lubang memek itu mendatang sensasi yang luar biasa.

Adi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan berirama. Tubuh Dea ikut terguncang-guncang
mengikuti gerakan itu.

“Ah …Den, terussss Den” desis Dea semakin bernafsu.

Sementara itu Iis juga mulai bernafsu lagi menyaksikan adegan yang tengah
berlangsung, dengan perlahan ditempatkan tubuhnya dibawah tubuh Dea dengan
kepalanya berada diantara paha Dea sedangkan pangkal pahanya yang mengangkang
dibawah muka Dea untuk dijilati.

Tangan Iis merabai selangkangan Adi dan mengusap-usap biji pelernya serta
merabai bibir kemaluan Dea yang sedang dihujami batang kontol Adi. Sementara Dea
telah pula menjilati selangkangan Iis terutama bibir memeknya yang ditutupi
rimbunan bulu-bulu jembut keriting.

Kembali ketiganya bertarung mancari kenikmatan. Adi berpikir berarti sehabis Dea,
dia harus melayani Iis yang sudah mulai birahi lagi. Gila, pikirnya. Tapi ia
yakin sanggup mengatasinya. Memang semangat mudanya membuatnya semakin penuh
keyakinan untuk melakukannya. Maka goyangannya semakin cepat saja.

Dan Dea juga merasakan semakin nikmat, apalagi kelentitnya yang dirabai Iis
membuatnya semakin naik birahi. Hingga akhirnya sesuatu mendesir didalam
kemaluannya.

“Ah……uhh….ahhh!” pekiknya kesetanan merasakan orgasme yang kesekian kali
di pagi ini.

Adi tahu Dea sudah klimaks tapi dirinya belum merasakan.

“Gantian De, memekku sudah gatel lagi” pinta Iis. Dea faham dan Adi mencabut
batang kontolnya.

“Ayo Den, tuntaskan ” pinta Iis masih terbaring dengan kedua kaki mengangkang.

Adi segera mengatur posisi diatasnya dan langsung menghujamkan batang kontolnya
ke lubang memek Iis yang telah menganga.

“Ahh ..!” desisinya sambil mendekap tubuh Adi erat.

Kembali keduanya berpacu menggapai nikmat masing-masing. Adi dengan hentakan-hentakan
keras mengerakkan pinggulnya maju mundur menghujamankan batang kontolnya ke
dalam liang memek Iis.

“Ayo den, tancap terus.” Desah Iis menikmati hujaman Adi yang secara perlahan
merasakan bahwa batang kontolnya semakin keras dan sensitif.

Demikian juga dengan Iis, lubang memeknya semakin licin dan nikmat. Nampaknya
keduanya akan segera mencapai puncak persenggamaan. Mereka berpacu semakin binal
dan liar. Keduanya ingin menuntaskan permainan dengan kenikmatan yang setinggi-tingginya.

Hingga akhirnya Iis mendekap keras tubuh Adi sambil melenguh kenikmatan dan
bersamaan dengan itu Adi juga mengerang.

“….!…..!….!”
“Ahhhh….ahhh!” desis Adi
“Duh bapa, enak sekali” desis Iis hampir bersamaan.

Tubuh keduanya meregang tapi berdekapan erat. Keringat bercucuran dan bersatu.
Tuntas sudah pertempuran segitiga di pagi itu.

JANGAN LUPA BACA BACA ARTIKEL DIBAWAH INI YA SOB... ADA CERITA DEWASANYA SERU SERU LO...  DIJAMIN FRESH DAN SEMANGAT LAGI SOB...

Facebook Kisah Tante Girang

Rekan-Rekan berada dalam artikel : Facebook Kisah Tante Girang
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang : Facebook Kisah Tante Girang
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...


Mbak Dian yang aduhai

Kejadian ini terjadi tepatnya pada tahun 2006, nama gue Donny Suhendra… Gue
berasal dari suatu keluarga yang cukup berada di bilangan Jakarta Timur.

Gue merupakan anak ke empat dari lima bersaudara yang sekarang berumur 25 tahun…
gue punya pembokat namanya Dian yang sampai sekarang masih setia ngabdi di
keluarga gue semenjak masih gadis hingga udah menikah dan kemudian cerai dengan
suaminya.

Kriteria pembokat gue dengan postur body menantang toket ukuran 36 B plus bokong
yang bak bemper yang padet, tinggi badannya kira kira 160 dan berkulit putih….
karena pembantu gue ini orang asal Kota Bandung, umurnya sekarang kira kira 29
tahun. silakan bayangkan gimana bodynya, gue aja kalo liat dia lagi ngepel
langsung otomatis dede yang di dalem celana langsung mengeliak saat bongkahan
dadanya memaksa keluar dari celah kerah bajunya.

Terkadang di pikiran gue terlintas pemikiran kapan yang bisa nyicipin tubuh
montok pembokat gue yang aduhai itu… udah naga bonar gak bisa di ajak kompromi
lagi, liat sedikit aja langsung bangun dari tidurnya…
Pernah suatu hari gue lagi mau ganti baju di dalam kamar pas waktu itu gue lupa
ngunci pintu… tiba tiba gue kaget pembokat gue masuk tanpa ngetuk ngetuk lagi,
mungkin dia pikir udah lama kerja sama keluarga gue n udah kenal gue dari gue
masih SD…

“Eh…, lagi ganti baju ya… Donn” kata pembantu gue sambil buka pintu kamar gue
tanpa ada rasa kegelisahan apa apa saat liat gue gak pake apa apa… cuma tinggal
CD aja yang belom gue lepas.
“Mbak, ketok dulu dong kalo mau masuk kamar Donny… gimana kalo pas masuk Donny
lagi telanjang…” celetuk gue sama dia.

“Emangnya kenapa sih Donn, saya kan udah lama kerja di keluarga Donny… ,lagian’kan
waktu masih SD juga kamu suka pake CD aja kalo di rumah…”. Kata Dian sama gue
yang kayaknya acuh terhadap posisi gue yang telanjang.
“Mbak… itu’kan dulu, waktu saya masih SD. Sekarang’kan saya sudah besar… Mbak
memang gak malu yah liat saya kalo telanjang bulat gak pake apa apa…” celetuk
asal keluar dari mulut.
“Iiiihhh…. malu gapain… lagian saya juga gak mau liat… yah udah sana kalo mau
ganti baju, mbak mau beresin kamar kamu nih yang berantakan mulu tiap hari kayak
kandang sapi…”

Karena dia menjawab dengan rasa yang tidak keberatan kalo gue ganti baju disaat
ada dia. Dengan santai gue mulai turunin CD gue yang nutupin kontol gue yang
udah mulai agak kenceng dikit…
Tanpa sengaja gue tangkap lirikan matanya yang memandang ke arak selangkangan
gue yang di tumbuhin rambut yang lebat…

“Nah… tuh ngeliatin mulu… katanya tadi mbak Dian gak mau liat, sekarang liat
mulu…”
“Siapa yang liat… wong saya lagi beresin sprei yang berantakan ini kok…” bantah
dia karena malu mungkin kepergok ngelihat kearah selangkangan gue.
AKhirnya gue tinggal dia di dalam kamar gue yang sedang beresin kamar gue yang
berantakan itu, di luar gue jadi teringat gimana yah caranya buat bisa nikmatin
tubuh pembantu gue yang bahenol ini… dan gue rasa dia juga kayaknya penasaran
sama kontol gue yang gede ini… buktinya beberapa kali gue pergokin dia ngelirik
terus kearah gue.

Pas suatu hari libur, hari minggu keluarga gue pada pergi ke rumah kerabat gue
yang mau nikahin anaknya.

“Donny… kamu mau ikut gak. Mama semuanya mau pergi ke pesta pernikahan anaknya
tante Henny di Bandung…”. Tanya Mama gue.
“Kapan pulangnya Ma,…” Jawab gue sambil ngucek ngucek mata karena baru bangun…
“Mhhhmmm,… mungkin 2 hari deh baru pulang dari Bandung, kan capek dong Donn…
kalo langsung pulang…
“kamu tanya kapan pulang, kamu mau ikut gak… atau mau di rumah saja” tanya
mamaku kembali…
“Kayaknya dirumah aja deh Ma… abis capek ah, jauh… lagian besok Donny ada acara
sama teman teman Donny…” jawab
“ku seraya kembali membenamkan kepalaku kembali ke bantal…
“Yah udah… mama mau berangkat jalan kamu baik baik yah jaga rumah… mau apa minta
aja sama Mbak dian…”
“Dian… Dian… Dian…” panggil Mamaku
“Iyah Nyah…, Maaf saya lagi nyuci. Kurang denger tadi Nyonya panggil. Kenapa
Nyah…” Jawab Mbak Dian

Sambil datang dari belakang yang ternyata sedang cuci baju… baju yang dikenakan
sebetulnya tidaklah menantang, namun karena terkena air sewaktu mencuci menjadi
bagian paha dan dadanya seakan transparan menantang…

“Dian… kamu jaga rumah yah selama saya dan tuan pergi ke Bandung”
“Iyah Nyah… ,” jawab kembali pembokat gue itu ke mama gue…

Setelah kira kira selang beberapa jam setelah keberangkatan mamaku… akhirnya aku
keluar dari kamar hendak buang air kecil.
Perlu Bro Bf ketahui jarak antara tempat pembantu gue nyuci sama kamar mandi
deket banget… waktu gue jalan ke kamar mandi, gue liat pembantu gue yang lagi
nyuci baju dengan posisi duduknya yang buat naga di dalam cd gue bangun…
Pembantu gue pake T shirt putih yang tipis karena dah lama di tambah lagi
kaosnya kena air, secara langsung keliatan jelas banget BH krem yang dipake
pembantu gue berserta paha mulusnya yang udah agak terbuka karena duduknya
hingga keliatan CD putihnya…

“Anjriiit, mulus juga nih pembantu gue meskipun udah janda anak satu tapi dari
paha dan teteknya masih keliatan kenceng, kayak cewek yang belum pernah kesentuh
sama laki laki”.oceh gue dalam hati sambil kencing trus ngelirik ke pahanya yang
mulus itu.

Sambil kencing gue mikir gimana caranya buka omongan sama pembantu gue, biar gue
bisa agak lamaan liat CD dan teteknya yang aduhai itu… pantes banyak tukang
sayur selalu suka nanyain Mbak Dian mulu kalo tiap pagi…

“Mbak gimana kabar Ani, sekarang udah umur berapa… Mbak Dian kok bisa sampai
cerai sih sama suaminya”Iseng gue tanya seputar hubungan dia sama mantan
suaminya yang sekarang udah cerai, dan kenapa bisa sampai cerai… gugup juga sih
gua waktu nanyanya kayak gue nih psikolog aja…

“Kok tiba tiba Donny tanya tentang itu sih sama Mbak… “
“Gak pa pa kan Mbak… “
“Anak mbak sekarang udah umur lima tahun, mbak cerai sama suami mbak karena dia
pengangguran… mau nya enak doang.

Mau bikinnya tapi gak mau besarin. Yah… lebih baik mbak minta cerai aja. masa
sih mbak sendiri yang banting tulang cari uang,
sedangkan suami mbak cuman bangun, makan, main judi sampai subuh… males Donn
punya suami pengangguran, lebih baik
sendiri… sama aja kok” Jawab pembantu ku panjang lebar, seraya tangannya tetap
membilas baju yang sedang ia cuci.

Ini dia masuk ke dalam dialog yang sebenarnya… akhirnya pembicaraan yang gue
maksud agar gue arahin pembicaraan hingga tentang persoalan hubungan intim.

“Lah… bukannya enakan punya suami, mbak… daripada gak ada…”
“Enak dari mananya Donn… punya suami sama gak punya sama aja ah…”
“Loh beda dong mbak…”
“Beda dari mananya Donn… coba jelasin, aah kamu ngomongnya kayak kamu dah pernah
ngerasain menikah aja sih Donn…” tanya pembantuku sambil bercanda kecil.
“Yah beda lah mbak… dulu kalo masih ada suami kan kalo lagi pengen tinggal minta
sama suami mbak… sekarang udah cerai
pas lagi pengen… mau minta sama siapa…” Jawab gue sambil menjuruskan kalimat
kalimat yang gue tuju ke hal yang gue inginin.
“Maksud Donny apa sih… mau apa. Ngomongnya jangan yang bikin mbak bingung dong
Donn…”
“Gini mbak, maksudnya apa mbak gak pernah pengen atau kangen sama ini nya laki
laki…” waktu gue ngomong gitu sambil gue turunin dikit celana pendek gue, trus
gue keluarin punya gue ngadep ke depan mukanya…

“Iiih gede banget punya kamu Donn… punya mantan suami mbak sih gak begitu gede
kayak gini…” Jawab mbak dian sambil melotot ke kontol gue yang udah Super tegang,
karena dari tadi udah minta di keluarin.
“Kangen gak sama kontol laki laki mbak…” tanya kembali saya yang sempat
membuyarkan pandangan mbak dian yang dari tadi tak lepas memandang kontolku
terus.

“…… waduh mbak gak tahu deh Donn…, kalo punya mbak dimasukin sama punya kamu
yang gede kayak gini. Gimana rasanya, mbak gak bisa ngebayangin…”
“Loh… mbak saya kan gak tanya apa rasanya di masukin sama punya saya yang lebih
gede dari punya mantan suami mbak. Saya kan cuman tanya apa mbak gak kangen sama
punyanya laki laki”Padahal didalam hati gue udah tahu keinginan dia yang pengen
ngerasain kontol gue yang super size ini…

“mmmmhhhhh… maksud mbak dian sih… yah ada kangen sama punya laki laki… tapi
kadang kadang mbak tahan aja, abis mbak kan dah cerai sama suami… ” jawab mbak
dian yang keliatan di pipinya merona karena merasa jawabannya ngawur dari apa
yang gue tanyain ke dia”
“Mbak… boleh gak saya pegang tetek mbak “
“Iiihh… Donn kok mintanya sama mbak sih, minta dong sama pacar Donny… masa sama
mbak…”
“Yah… gak pa pa sih, saya mau ngerasain begituan sama mbak dian… gimana sih
begitu sama ce yang udah pernah punya
“anak… boleh yah mbak… ” kata gue sambil mendekatkan kontol gue lebih dekat ke
mulutnya…
“iiih donny… punya kamu kena mulut mbak nih… memangnya kamu gak malu gituan sama
mbak dian…” jawab mbak dian sambil merubah posisi duduknya sambil menghadap ke
kontol gue dan ngelepasin baju yang sedang dia bilas…
“Yah gak lah kan gak ada yang tahu… lagian kan gak ada yang tahu, kan sekarang
gak ada orang selain mbak dian sama saya” jawab gue sambil yakinin ke dia, biar
di mau kasih yang gue pengen.
“Tapi jangan keterusan yah… trus kamu mau di apain sama mbak…”
“Mbak mulutnya di buka dikit dong, saya mau masukin punya saya ke dalam mulut
mbak dian…”
“Iih… gak ah jijik… masa punya kamu di masukin ke dalam mulut mbak… mbak gak
pernah lakuin kayak gini sama mantan suami mbak, gak ahh… ” tapi posisi
tangannya sekarang malah megang kontol gue sambil ngocok ngocok maju mundur.
“Cobain dulu mbak enak loh… anggap aja mbak dian lagi kemut permen lolipop atau
es krim yang panjang” rayu gue ngarep mbak dian mau masukin kontol gue ke dalam
mulutnya yang mungil itu.

Akhirnya permintaan gue diturutin tanpa banyak ngomong lagi mbak dian majuin
mukanya kearah kontol gue yang udah super tegang itu kedalam mulutnya yang
mungil… sementara dia kemut kontol gue maju mundur yang terkadang di selingin
jilatan jilatan yang bikin gue pegang kepalanya trus gue tarik maju hingga
kepala kontol gue mentok sampe kerongkongan mbak dian.
“Ooooooh… mbak emut truuuus mbak…. ennnnak banget” sambil tangan gue mulai turun
megang teteknya yang mengoda itu.
Tangan gue masuk lewat kerah kaosnya, trus langsung gue remes kera teteknya…
Tangan mbak dian juga kayaknya gak mau kalah sama gue. Dia malah makin ngedorong
pantat gue dengan tangannya hingga hidungnya nempel sama jembut gue…

Karena tempatnya kurang tepat untuk bertempur lalu gue ajak mbak dian ke ruangan
tengah sambil ngemut kontol gue jalan ke ruangan tengah. Perlu di ketahui mbak
dian merangkak seperti anjing yang haus sex gak mau lepas dari kontol gue,
merangkak berjalan ngikutin langkah kaki gue yang mundur ke arah ruang tengah.
Gue liat mulutnya yang mungil sekarang terisi kontol gue… tangannya sambil remas
remas buah dadanya sendiri…
” Mbak dian lepasin dulu dong kontol saya, buka dulu baju mbak dian. Entarkan
mbak juga nikmatin sepenuhnya punya saya…”
” Donnn…. punya kamu enak banget… mbak kira dari dulu jijik kalo liat ce ngemut
punyanya cowok… ehh ternyata nikmatnya bener bener bikin ketagihan Donn…”

Dengan cepat cepat mbak dian membuka seluruh baju dan roknya yang tadi basah
karena kena air… Wooow, sungguh pemandangan yang sangat indah… kini di hadapan
gue telah ada seorang wanita yang telanjang tanpa tertutup sehelai benang…
berjalan menghampiri gue dengan posisi doggie style mbak dian kembali memasukkan
kontol gue ke dalam mulutnya yang mungil itu.
Dengan jels bisa gue liat buah dada yang gelantungan dan bongkahan pantat yang
begitu padat, yang slama ini udah banyak bikin kontol gue penasaran pengen di
selipin diantara bongkahan itu…nafas suara mbak dian semakin lama semakin
membara terpacu seiringin dengan birahi yang selama ini terkubur di dalam
dirinya. Sekarang terbangun dan mendapatkan suatu kepuasan seks yang selama ini
ia tahan tahan.
Sementara mbak dian ngemut kontol gue, gue remas teteknya yang menantang itu
terkadang gue pegang MQ nya yang ternyata udah banjir oleh cairan kenikmatan.
Gue tusuk tusuk jari tengah gue ke dalam memeknya hingga mbak dian ngeluarin
desahan sambil meluk pantat gue…

“Mmmmhhhhh….. ooooooohhhhhh……” desahannya begitu menambah gue buat semakin cepat
menusuk nusuk liang kenikmatannya semakin cepat.
“Donnn…..OOooooohhhh…. Donnn… enak donnn… enak….” Desahan mbak dian benar benar
membuat semakin terangsang…tusukan jari yang gue sodok sodok pun semakin gencar…

“Aaaaaahhhh…. Donnnyyyyyy…. OOOhhhhh Dooooonnn… mbakkkkk….. mmmmbb…..
klllluuuaar… ” bersamaan dengan desahan mbak Dian yang panjang, akhirnya mbak
Dian telah mencapai puncak kenikmatannya yang terasa di jari tengah yang gue
sodok sodok ke lubang MQ nya waktu mbak Dian menyemprot cairan kenikmatannya….

Karena mbak Dian telah mengalami organismenya yang pertama, maka Gue pun tak mau
kala. Irama sodokkan kontol gue percepat kedalam mulut mbak Dian berkali kali
hingga desahan panjang gue pun mulai keluar yang menandakan sperma gue akan
muncrat… anuanuan.gif

“Mbak Donny mau kkkkelllluaaar…. aaaaahhhh…. sedot mbak… sedot peju Donny…. ”
kata gue sama Mbak Dian sambil menahan kepalanya untuk memendamkan kontol gue
hingga masuk ke tenggorokannya. Namun Mbak Dian meronta ronta tidak menginginkan
sperma gue keluar di dalam mulutnya… sia sia rontahan mbak Dian Sperma gue
akhirnya keluar hingga penuh di dalam mulutnya.
Crroooot…. Crooot… crooot… crotz.gif akhirnya Gue semburkan berkali kali peju
gue di dalam mulut mbak Dian. Meskipun pada saat Mbak Dian tidak ingin menelan
Sperma gue namun gue memaksanya untuk menelannya dan menikmati Sperma gue yang
segar itu.

Posisi mbak Dian masih sama seperti sebelumnya, namun sekarang kakinya seperti
kehilangan tenaga untuk menahan berat badannya mengalami kenikmatannya… dari
sela sela bibirnya mengalir sisa spermaku yang di jilat kembali. Tubuh mbak Dian
kini terkapar tak berdaya namun menampilkan sosok wajah penuh dengan kepuasan
yang selama ini tak ia dapatkan.
Melihat expresi wajahnya membuat gue kembali semakin nafsu… karena dari tadi gue
anggap hanyalah pemanasan.

Gue berjalan mendekat ke tubuh mbak dian yang sedang lemes… trus menelentangkan
posisi tubuhnya dan gue rengangkan kedua belah pahanya. Dengan tangan sebelah
kanan gue genggam kontol gue yang udah tegang terus menerus mengesek gesekan
kepala kontol gue di atas permukaaan memek mbak dian yang udah licin, basah
karena cairan kenikmatan milik mbak dian. Saat Gue mau menjebloskan kontol gue
yang udah menyibak bibir memeknya, tiba tiba mbak dian menahan dada gue dan
berharap gue gak masukin kontol gue ke dalam memeknya yang sudah lima tahun gak
pernah terisi sama kontol laki laki…

Karena saat itu nafsu gue udah sampe otak, gue dah gak perduli lagi sambil tetap
ngeliat ke bawah tempat dimana kontol gue sekarang akan menembus liang
kenikmatan yang sungguh sungguh mengiurkan…

“Tenang mbak tahan dikit… saya ngerti mungkin kontol saya terlihat terlalu besar
dibandingkan memek mbak. Tapi nanti disaat udah masuk kedalam memek mbak…
nikmatnya akan 10x lipat nikmat yang pernah mbak dian rasain sama mantan suami
mbak…” gue bisa liat di matanya takut saat detik detik gue akan menghujang
basoka yang besar ini kedalam memeknya yang terbilang sempit…
“Dooonnnn….. peeellllannn… mbak ngeri liat punya kamu yang besar banget itu…. ”
kata mbak Dia sambil melirik ke arah basoka rambo yang siap mengaduk gaduk isi
memeknya.
“Iya… Donny coba pelan pelan masukin nya… mbak tahan dikit yah… mungkin karena
dah lama aja mbak kali mbak… ” kataku kembali kepada mbak Dian seraya meyakinkan
hatinya.

Sambil kembali menaikkan kembali libidonya, gue gesek gesek kepala kontol gue
tepat diatas bibir memeknya yang mulai kembali basah sama cairan kewanitaannya.
Terkadang gue selipin sedikit demi sedikit ke dalam liang memeknya mbak Dian,
lalu gue tarik kembali dan mengesekkan kembali ke itil nya yang merah segar itu.
sleep…sleep… sleeep… mungkin sangkin basahnya memek mbak Dian hingga
mengakibatkan suara seperti itu….
“hhmmmmm… eeee… ssstttt….. Donnn… Donnn… Kamu apain punya mbak Dian. ” tanya
mbak Dian sambil matanya terpejam mengigit bibir bawahnya sendiri…
“Donn… udah dong… jangan bikin mbak Dian kayak gini trus…. masukkin aja Donn “
“Mbak mohon kasihan kamu… entotin mbak… mbak gak tahan lagi… ooohhh… eemmmm…”
rengge mbak Dian sama gue mengharap segera kontol gue masuk ke dalam memeknya
dan memompa dia.

“Tahan mbak yah… ” lalu tanpa menunggu jawaban selanjutnya ku tancapkan seluruh
batang kontol gue yang udah dari tadi mau mengobok gobok isi memeknya.
“Doooooonn…… ” sahut mbak Dian di saat pertama gue terobos memeknya, tangannya
langsung merangkul leher gue. Seperti orang yang mengantungkan setengah badannya.
“Pelan… pelan… Donn… nyeri… bannngeet …”

Namun gue gak sahutin ucapan mbak Dian, karena gue lagi nikmatin sesuatu yang
memijit kontol gue yang terkadang menyedot yedod kontol gue ini. Rasanya begitu
nikmat hingga gue tanjap lagi lebih dalam sampai terasa kontol gue mentok di
dasar rahim mbak Dian yang motok ini.
Desahan liar mbak Dian pun semakin tak karuan… terkadang dengan tangannya
sendiri mbak Dian memelintir puting susunya yang udah mengeras…

“Gimana Mbak masih sakit… sekarang rasanya apa… enak gak mbak… ” tanya ku kepada
mbak Dian setelah gue liat raut mukanya yang penuh dengan expresi kenikmatan.
Gerakkannya dan goyangan pinggulnya yang mengikuti irama enjotan gue pun semakin
lama semakin liar. Kadang kadang pantatnya di hentakkan ke atas yang berbarengan
dengan sodok sodokkan yang gue hujam ke memeknya.
“Donnn… Donnn… kamu hebat banget… Donnnn….”
“Donnn… mmmmmaaauuu… mmmmmbbbaaakk keluar lagi nih… OOOOOoooooohhh ” Cengkraman
tangannya di punggungku dan lipatan kedua kakinya pada pinggangku bersamaan
dengan erangan panjang yang menandai bahwa mbak

Dian akan menyemburkan air maninya untuk kedua kalinya…

Karena gue masih ngaceng dan semakin bertambah bernafsu setelah ngeliat raut
muka seorang janda beranak satu ini merasa kepuasaan, lalu tanpa banyak buang
waktu lagi.
Gue langsung membalikkan tubuh mbak Dian dan memintanya untuk menungging,
ternyata mbak Dian tanpa bertanya kembali ia menuruti permintaan gue yang ingin
cepat cepat menghajar kembali memeknya…
“Donnn, kamu memang hebat Donn… mbak baru pertama kali di entot sama laki laki
lain selain mantan suami mbak sendiri “
“Donnn, sekarang kamu mau apain aja mbak ikutin aja… yang penting mbak bisa ikut
nikmatin peju kamu Donn… ” kata mbak Dian sambil mempersiapkan memeknya dengan
membersihkan memeknya dari cairannya sendiri yang mengalir hingga di kedua
pangkal pahanya. Beberapa kali ia seka memeknya sendiri hingga bersih dan
terlihat kering kembali… dan siap untuk di santap kembali.

Sekarang di hadapan gue mbak Dian sudah siap dengan 2 pasang bongkahan pantatnya
yang masih kenceng, dengan posisi kepalanya lebih rendah dari pada pantatnya.
Liang kewanitaannya seakan akan menantang kontol gue untuk memompa memeknya mbak
Dian kembali…
Jelas terlihat belahan bibir memeknya yang membuka sedikit mengintip dari celah
daging segar karena barusan gue entot.
Dengan tangan sebelah kanan gue pegang batang kontol gue dan tangan sebelah
kirinya gue membuka belahan pantatnya yang mulus sambil terkadang gue usap
permukaan memeknya yang tandus bukan karena suka di cukur namun memang sudah
keturunan, setiap wanita dikeluarga tidak akan memiliki bulu/jembut pada memek.
Sungguh indah sekali pemandangan yang terpampang, memek yang mengiurkan terjepit
oleh dua bongkahan pantatnya yang bahenol itu.
Kumajukan kontol gue hingga menempel di permukaan memek mbak Dian, mengorek
gorek permukaan memeknya dengan kepala kontol gue. Ternyata apa yang gue lakukan
ini sangat dinikmati oleh mbak Dian sendiri… yang terkadang selalu mendesah
setiap kali bibir memeknya tersibak karena gesekan kepala kontol gue.

Lalu dengan gerakan perlahan gue tusuk memek mbak Dian perlahan biar sesasi yang
timbul akan semakin nikmat disaat itilnya ikut masuk bersama dengan dorongan
kontol gue yang mulai terpendam.
“Geli banget Donn rasanya… tapi lebih enak Donn rasanya daripada sebelumnya… “
“Donn… lebih keras…. Donn… entotin mbak… puasin mbak Donn… ” pinta mbak Dian
sembari memeras buah dadanya sendiri.
“Donn… lagiii… laggiii… Donn… lebiiihhh.. kencenggg lagi… ” pinta kembali mbak
Dian sambil mulutnya yang ter engap engap seperti ikan yang baru saja keluar
dari air.

Hujangan kontol ku kini semakin cepat dan semakin gencar ke dalam memeknya…
hingga menimbulkan suara suara yang terjadi karena sodokan sodokan kontol gue
itu. Tingkat aktivitas yang gue lakukanpun kini semakin gencar. Tangan gue
memeras buah dada mbak Dian hingga erangan mbak Dian pun semakin menjadi tak
kala hentakan kontol gue yang kencang mengesek dinding liang kewanitaannya.
Cukup lama juga gue mengentotin mbak Dian dengan style doggie ini, hingga gue
menyuruh mbak Dian berganti variasi seks. Posisi mbak dian sekarang tidur
terlentang namun kakinya menimpa pada kaki sebelahnya dan badannya agak miring,
dengan posisi ini memeknya yang terhimpit terlihat seakan membentuk belahan
memek.
Lalu kembali lagi gue masukin kontol gue yang masih keras ini kedalam memek mbak
Dian, dengan tangan sebelah gue menahan di pinggulnya. Kali ini dengan mudah
kontol gue masuk menerobos liang kewanitaannya, enjotan gue kali ini benar benar
nikmat banget karena sekarang posisinya kontol gue serasa di jepit sama
pantatnya.
Setiap dorongan kontol gue menimbulkan sensasi yang lebih di raut muka mbak Dian.
Mukanya mendahak ke arah gue sambil memegang lengan tangan sebelah kiri sambil
mulutnya terbuka seperti pelacur yang haus kontol kontol para pelanggan setianya.

“Mbak… enak gak… kontol Donn… ” tanya gue sama mbak Dian dengan nafas yang telah
terengah engah.
“Enaaaak… Donnn …. Truuus …. Donnn…. jgan brenti… “
“Ngomong mbak Dian kalo mulai saat ini mbak memang pelacur Donn… mbak suka
banget sama kontol Donn…” Suruh gue ke mbak Dian buat niru ucapan gue.
“Mbak memang pelacur Donnny… kapan aja Donnny mau… mbak layani… sssstt… Dooonn…

“Mbak suka bngeeeeet… koooontol Donnnnyyy… ennnntotin mbak Diannn tiap hari
Donnnn… entotin… entotin…. trussss ”

Mendengar seruan mbak Dian yang tertahan tahan karena nafsu yang besar kini
sudah menyelubungi seluruh saraf ditbuhnya, menambah birahi gue semakin memuncak.
Menambah gue semakin cepat dan cepat mengentotin mbak Dian, sampai sampai
goyangan buah dadanya seiringan dengan dorongan yang gue berikan ke dalam memek…

Akhirnya mbak Dian kembali mencapai puncaknya kembali, sambil memasukan jarinya
kedalam lubang anusnya sendiri…
“Donnnn… mbak.. mmmmau… kllllluaaar laaagi…. ooooooohhh…Doooonnn…. ” erang mbak
Dian yang hendak memuncratkan air semakin membuat ku terangsang karena mimik
mukanya yang sungguh sungguh mengairahkan.

Dengan badan yang telah lunglai, mbak Dian terkapar seperti orang yang lemah tak
berdaya. Namun pompaan kontol gue yang keluar masuk tetap gak berhenti malah
semakin lama semakin cepat.

Tiba tiba gue ngerasain sesuatu yang berdenyut denyut disekitar pangkal kontol
gue. Dengan keadaan mbak Dian yang sudah tidak berdaya aku terus mengentotin
memeknya tanpa memperdulikan keadaan mbak Dian yang sekujur tubuhnya berkeringat
karena kelelahan setelah gue entotin dari setadi.

“Mbaaaak… Dooonnn…nyyy mmmaaau.. kkklarrrr… Aaaahhhh…. ” Seruku disaat sesuatu
hendak mau menyembur keluar dan terus menerus memaksa.
Crrrooot… Crrrooot… CCrooot… akhirnya gue tersenyum puas dan mencabut kontol gue
dari dalam memek mbak Dian dan menghampiri mbak Dian dan memangku kepalanya dan
meminta mbak Dian membersihkan bekas bekas peju gue yang bececeran di
selangkangan gue…

Gak pernah gue sia sia in saat berdua dirumah… setiap saat gue mau, langsung gue
entot mbak Dian. Saat mbak Dian lagi ngegosok baju tiba tiba gue sergap dia dari
belakang dan langsung buka celananya dan gue entot mbak Dian dalam keadaan
berdiri dan slalu gue keluarin di dalam memeknya dan yang terkadang gue suruh
mbak Dian sepong kontol gue lalu gue keluarin di dalam mulutnya serta langsung
di nikmatin peju gue itu… katanya nikmat manis…
Hari hari yang sangat sungguh indah selama beberapa hari gue selalu entotin mbak
Dian dengan berbagai variasi seks… hingga sampai mbak Dian sekarang hebat dalam
mengemut kontol gue… Mbak Dian pun gak pernah menolak saat gue membutuhkan
memeknya karena dia juga sudah ketagihan sodokan kontol gue. Sering malam malam
mbak Dian suka masuk ke kamar gue dan suka sepongin kontol gue hingga gue bangun
dan langsung gue entot mbak Dian.



JANGAN LUPA BACA BACA ARTIKEL DIBAWAH INI YA SOB... ADA CERITA DEWASANYA SERU SERU LO...  DIJAMIN FRESH DAN SEMANGAT LAGI SOB...

Kisah Tante Girang pesta seks

Rekan-Rekan berada dalam artikel : Kisah Tante Girang pesta seks
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang : Kisah Tante Girang pesta seks
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...


Malangnya Nasibku

Hari itu sudah jam 8 malam, dan saya masih sibuk mengetik proposal boss saya.
Belakangan ini kantor konsultan asing di mana saya bekerja sebagai sekretaris
memang sedang sibuk-sibuknya. Banyak perusahaan lokal yang meminta jasa kami
dalam mereorganisasi perusahaan mereka.

Boss saya adalah seorang expatriat warga negara Perancis. Dia adalah seorang
pria bujangan berusia sekitar 33 tahun yang sangat tampan. Dandanannya selalu
rapi dan wangi. Hampir semua teman-teman wanita sekantor terpikat oleh pria ini.
Saya sangat beruntung menjadi sekretarisnya, karena selain boss saya indah
dipandang, dia juga seorang boss yang baik terhadap bawahannya.

Di sela-sela kesibukan mengetik proposal boss saya untuk besok hari, sesekali
saya layangkan pandangan ke ruang tengah yang masih benderang. Di sana terdapat
Mr. Maurice (boss saya), Mrs. Elisabeth dari Philipinnes, Bapak Edwin dan Mr.
Gregory dari England. Rupanya mereka masih membicarakan rapat untuk besok hari.

Bapak Edwin katanya baru bercerai dengan istrinya. Heran saya, bagaimana istri
tolol itu dapat meninggalkan sang officer muda yang sedemikian tampan dan cerdas.
Saya sih mau mau saja menjadi istri pria Sunda itu. Dia terkadang tersenyum pada
saya, tapi saya menganggap senyuman ramah dari seorang atasan untuk bawahannya.

Hhmm.., tampan sekali Mr. Maurice malam itu, Bapak Edwin juga sangat tampan.
Kalau Mr. Gregory sudah tua, apalagi dia berjenggot, bikin muak saja. Ha ha ha..
Kadang saya suka membayangkan bercinta dengan Mr. Maurice sampai suka basah
sendiri celana dalam saya. Beruntung sekali istrinya yang mendapat suami tampan
seperti itu.

Satu jam berlalu, terlihat Mrs. Elisabeth meninggalkan ruangan untuk pulang.
Begitu pula Mr. Gregory. Tinggal Mr. Maurice dan Bapak Edwin yang masih terlihat
serius berdiskusi. Proposal yang saya buat pun sudah selesai, sekarang tinggal
menge-print-nya. Sambil menunggu selesainya hasil print, saya membuka kancing
kemeja. Saya elus-elus sendiri buah dada saya di balik kemeja biru yang saya
pakai hari itu. Entah kenapa hari itu libido saya meninggi. Saya pejamkan mata
sambil menaikkan kaki saya ke atas meja dan menyelipkan tangan kanan saya ke
dalam celana dalam. Ah.., enak sekali.

Saya bayangkan Mr. Maurice lah yang sedang mengusap-usap puting payudara dan
klitoris saya. Ohh.., nikmat sekali. Sesekali saya masukkan kedua jari ke dalam
lubang vagina, dan saya rasakan kontraksi nikmat dari kedua paha. Saya pencet-pencet
sendiri ujung puting saya yang menimbulkan saraf-saraf otak saya semakin
meninggi. Saya goyangkan pinggul saya di atas kursi untuk mengimbangi kenikmatan
masturbasi yang sedang merajai tubuh ini.

Tiba-tiba saya tersadar bahwa printer telah selesai bekerja, dan saya buka mata
untuk melihatnya. Hati saya terperanjat sekali ketika mendapati Mr. Maurice dan
Bapak Edwin sedang terpana melihat diri saya. Entah kapan mereka masuk ke dalam
ruangan saya. Ah..! Malu sekali rasanya. Wajah saya merah membara dan segera
saya rapikan kemeja dan rok pendek saya sambil mengambil proposal yang baru
selesai diprint.

Tiba-tiba Mr. Maurice memeluk dari belakang, dengan tangannya yang kekar dia
berusaha menolehkan wajah saya. Bibir saya dilumatnya dengan kasar. Saya
tersentak dan berusaha melawan. Pada saat itu juga Bapak Edwin memegangi kedua
tangan saya, membuat saya semakin memberontak ketakutan. Saya menjerit minta
tolong, tapi saya sadar bahwa hanya kami sendiri yang ada di lantai 8 ini.
Security ada di hall bawah tidak akan dapat mendengar jeritan saya.

Mr. Maurice menutupi mulut saya dengan tangannya, dan dengan bantuan Bapak Edwin,
mereka menyeret saya ke sofa di ruangan Mr. Maurice. Rontahan saya sia-sia saja.
Tangan Bapak Edwin sedemikian keras memegangi pergelangan saya, sampai sakit
rasanya. Mr. Maurice kemudian membuka paksa kemeja saya sampai beberapa
kancingnya copot, kemudian dia menurunkan BH saya, dan tanpa ragu-ragu melumat
puting payudara saya.

Oohh.., saya tidak tahu apa yang saya rasakan. Antara rasa marah, kesal, benci,
juga rasa nikmat bercampur aduk. Puting saya dipermainkan oleh lidah bulenya
yang lebar dan panas. Ah.., membuat saya terpejam-pejam menahan nikmat.
Sementara itu mulut saya dicium secara ganas oleh Pak Edwin.

Pak Edwin kemudian menggunakan kemeja satin saya untuk mengikat kedua
pergelangan tangan saya di sofa. Jilatan mulut Mr. Maurice sudah turun sampai ke
vagina. Saya meronta-rontakan kaki saya dengan sepenuh tenaga, namun saya tidak
berdaya melawan desakan tangannya membuka kedua paha.

Sekarang kedua dengkulnya menindihi kaki saya. Saya lihat dia mulai membuka
celana panjangnya. Tidak lama kemudian terbukalah batang kemaluan besar miliknya
yang sudah sedemikian tegang dan memerah. Pak Edwin juga sudah mengeluarkan
penisnya yang panjang dan besar, dia paksakan senjatanya memasuki mulut saya.

“Pak Edwin..! Jangan Pak..!” saya merintih penuh iba.
Namun Pak Edwin tidak mendengarkan ocehan saya. Batang kemaluannya yang besar
segera memenuhi mulut hingga tenggorokan. Agak susah bernapas jadinya. Pantatnya
dimaju-mundurkan, membuat mulut saya tersedak-sedak oleh penis panjangnya. Di
bagian bawah saya rasakan sebuah benda tumpul yang besar dan panas memasuki
vagina dengan paksa. Ouughh..! Besar sekali, agak susah masuknya. Saya sudah
tidak dapat menjerit karena mulut saya sibuk dengan batang kemaluan Pak Edwin.

Walaupun saya mencoba terus meronta, namun sebenarnya saya sangat menikmati
perbuatan kasar kedua atasan saya itu. Tangan Mr. Maurice memegangi paha saya
lebar-lebar dan menancapkan batang besarnya secara cepat dan berulang-ulang.
Saya merintih sakit bercampur nikmat setiap kali ujung kemaluannya menyentuh
liang peranakan saya.

“Ohh.., oh.. ah..! Ampun Mister.., please stop it..! You hurt me..!” saya
berusaha menjerit di antara batang kemaluan Pak Edwin yang keluar masuk mulut
saya dengan cepat.
Mereka menikmati posisi itu selama 5 menitan, kemudian Mr. Maurice mengambil
inisiatif untuk menunggingkan posisi saya. Tangan saya yang masih terikat di
pinggir sofa. Saya agak terpelintir ketika dengan paksa dia menarik pantat saya
dalam posisi dogie style. Sekali lagi dia memperkosa dari belakang. Batang
kejantanannya terasa lebih besar dengan posisi ini.

Tidak terasa vagina saya menjadi basah karena sebenarnya saya pun menikmati
permainan ini. Mulut saya mulai merintih-rintih nikmat.
“Oh God..! Ssshh..! Ahh..! Ooh..! Sshh..!” desah saya tidak ragu lagi.
Saya merasakan kenikmatan yang sangat dengan posisi itu, apalagi Pak Edwin
sekarang mengulum puting payudara saya yang tergantung ke bawah sambil meremas-remasnya.

Giginya yang rapi sesekali menggigit halus puting saya, membuat saya serasa di
awang-awang.
“Oh Yeaahh.., sshh.. oh..!”
Saya goyang-goyangkan pinggul untuk mengimbangi hempasan pinggul Mr. Maurice.
Sesekali dia menampar pantat saya yang menungging ke arahnya dengan keras. Ah..!
Nikmat sekali tamparan itu.

Pak Edwin rupanya tidak sabar ingin merasakan lubang kenikmatan saya. Dengan
kasar dia membuka ikatan di pergelangan tangan, dan kemudian Mr. Maurice duduk
di sofa. Pak Edwin mendorong tubuh saya untuk naik ke pangkuan Mr. Maurice
sambil menghadap ke sofa. Sambil mencekram tengkuk saya, Pak Edwin meraih vagina
saya dari pantat yang membuat saya dalam posisi menungging. Mr. Maurice di depan
dan Pak Edwin di belakang. Saya hanya tersanggah oleh kedua dengkul yang
terlipat di atas sofa.

Mereka kemudian memasukkan batang kemaluannya di vagina dan lubang pantat saya.
“Oohh..!” saya menjerit panjang ketika batang kemaluan Pak Edwin memasuki lubang
pantat saya dari belakang.
Sakit, tapi saraf-saraf pinggul sangat terangsang oleh tusukannya. Sementara itu
penis Mr. Maurice sudah kembali memasuki lubang kemaluan saya. Nikmat sekali
rasanya digauli oleh kedua pria ini, baru sekarang inilah saya rasakan dua
batang kemaluan memasuki tubuh ini sekaligus dari depan dan belakang.

Mulut Mr. Maurice menghisap-hisap puting payudara saya dengan kasar sambil terus
menusukkan penis raksasanya. Pak Edwin menjambak rambut saya dari belakang
sambil terus menghela batang kejantanannya keluar masuk lubang pantat. Saya
meremas rambut pirang Mr. Maurice karena tidak tahan oleh kenikmatan yang saya
rasakan. Dari mulut saya keluar desisan-desisan nikmat. Begitu pula saya dengar
deruhan napas pendek dan tidak beraturan dari Pak Edwin yang membuat saya juga
semakin bernafsu.

Keduanya menggauli saya dengan semakin cepat dan semakin panas, seperti sedang
mengejar sesuatu. Akhirnya pertahanan kemaluan Mr. Maurice pecah, dan kedua
tangannya menekan bahu saya ke bawah untuk memaksakan batang penisnya tetap di
dalam liang kewanitaan saya ketika air maninya keluar. Oooh.., saya merasakan
semprotan air maninya di dalam liang peranakan saya. Mr. Maurice mengerang kuat
dengan mata terpejam dan merenggut rambut saya ke kanan dan ke kiri.

Sementara itu Pak Edwin sudah hampir mencapai puncak kenikmatannya! Helaan
pantatnya semakin cepat, dan akhirnya ditumpahkan air maninya di dalam pantat
saya sambil mengerang dan mencakari punggung ini. Baru kali ini saya merasakan
semburan sperma di lubang pantat saya, sungguh nikmat.

Bagian bawah pinggul saya basah kuyup oleh keringat dan air mani kedua pria
tampan itu. Pak Edwin menghempaskan dirinya di sofa, di sisi Mr. Maurice yang
masih merasakan dirinya berada di langit ketujuh menikmati orgasmenya. Mereka
kemudian memeluk dan menciumi saya dengan sangat lembut dan mesra, sambil
meminta maaf atas perbuatan mereka itu. Saya pun mengakui kepada mereka bahwa
saya sebenarnya sangat menikmati ‘perkosaan’ itu.

Kejadian malam itu tidak berhenti sampai disitu, karena sejak malam itu kami
melakukan perbuatan ‘two in one’ itu secara berulang-ulang. Dan saya mulai
dijadikan sebagai pemuas dan sarana pelampiasan nafsu mereka. Herannya saya
menikmatinya hingga sekarang. Liburan musim panas kemarin, kami menghabiskan
satu minggu di Ubud Bali hanya untuk memuaskan nafsu birahi kami bertiga. Itulah
pengalaman saya bersama atasan saya di kantor yang berakhir dengan kegiatan yang
berjalan dengan rutin.



JANGAN LUPA BACA BACA ARTIKEL DIBAWAH INI YA SOB... ADA CERITA DEWASANYA SERU SERU LO...  DIJAMIN FRESH DAN SEMANGAT LAGI SOB...

Kisah Tante Girang ngocok

Rekan-Rekan berada dalam artikel : Kisah Tante Girang ngocok
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang : Kisah Tante Girang ngocok
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...

Laura


Halo, aku adalah Yosa, 25 (bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa semester
akhir sebuah PTN di kota kembang. Aku adalah anak sulung dari empat bersaudara.

Aku memiliki seorang teman dekat yang bernama Laura, Aku dan Laura berkenalan
ketika kami masih sama-sama duduk satu kelas di sebuah SMA ternama di kota
Pempek, Laura sangat dekat denganku karena kami duduk satu meja, antara aku dan
laura betul-betul hanya sebatas teman biasa. Aku dan Laura masing-masing telah
mempunyai pacar.

Setelah kami tamat dari SMA persahabatan kami makin solit karena ternyata, Laura
pun berkeinginan kuliah di kota kembang, dan Laura diterima sebuah PTS di daerah
Taman Sari di kota Kembang. Singkat cerita setelah aku kuliah di kota kembang,
pacarku yang ada dikota Pempek memutuskan hubungan dengan diriku. Sebagai
seorang sahabat baik Laura menghiburku, dua tahun tidak terasa kami telah kuliah
di kota kembang.

Pada hari minggu pagi, aku di kejutkan dengan kedatangan Laura di rumahku dengan
mata merah habis menagis. Aku bingung dengan keadan Laura pada saat itu.
Dengan isak tangis dan suara terbata-bata ia, bercerita tentang Rudi pacarnya
yang di Kota pempek telah memutuskan dirinya.
Alangkah tololnya si Rudi ini pikirku , memutuskan hubungan dengan Laura.
Perluku terangkan bentuk fisik Laura, sebagai seorang wanita ia termasuk wanita
yang cantik, dengan bentuk tubuh yang padat, kulit putih, hidung mancung dan
bibirnya yang sensual, mengingat ia pernah keluar sebagai juara dua perlombaan
busana Jean’s yang diselenggarakan tiap tahun oleh sebuah toko di daerah
Cihampelas dan hal itu yang membuatnya akhirnya muncul sebagai foto model sebuah
Majalah Ternama.

Untuk menghilangkan semua kesedihannya aku mengajak Laura jalan-jalan. Dalam
perjalanan aku menghiburnya dengan lelucon-lelucon yang kadang-kadang konyol.
“Yo”, aku ingin menghilangkan semua kenangan dengan Rudi, dan membuat kenangan
baru yang manis !!!!!!!!!! Kenangan baru, kenangan manis, tanyaku padanya ???
baik pokoknya hari ini ” Yo ” akan membuat kenangan baru untuk Laura

Perjalanan kami mulai dangan mengunjungi Gelael dan makan siang disana, Dari
sana kami menuju BIP dan nonton filem. Setelah didalam bioskop aku nekat
merangkul Laura dan ternyata Laura pun mendiamkan saja hal itu yang membuat aku
semakin berani dan menjalarkan tanganku ke pahanya dan tanpa permisi lagi ku
kecup pipinya yang putih, ia memandang mesra kepadaku. Dan ia bertanya Yo, apa
yang membuat dirimu melakukan hal itu, akupun hanya diam dan kujawab dengan
ciuman dibibirnya. Ternyata Laura memberikan respon yang baik, dia membalas
ciumanku dengan menggigit bibir bawahku aku semakin bernafsu siUcok pun mengeras
dengan sangat cepatnya, dan dengan reflek tanganku langsung menuju
selangkangannya dan mengusap-usap memeknya, kukulum bibirnya ia balas dengan
menghisap bibirku dan sebaliknya, entah apa yang berkecamuk di pikiran kami pada
saat itu. Setelah itu ia
melapaskan pangutanku dan meminta aku memperhatikan filem saja.

Setelah selesai nonton aku mempunyai ide untuk mengajaknya ke pemandian air
panas di daerah lembang untuk berenang dengan harapan aku dapat berenang di
lautan asmara , “Laura, kita renang yuk ” ajakku dan ia pun setuju !!!
Setelah sampai disana kami pun berenang dan bermain air dan di dalam air aku
mulai mencuri-curi untuk menyentuhkan tanganku kebagian-bagian kewanitaan Laura,
nampaknya ia pun mulai membaca pikiran kotorku dan mulai mengajakku untuk pulang.

Hari telah mulai berganti malam, udara pegunungan yang dingin mulai turun
ditambah dengan dinginnya AC mobilku membuat nafsuku naik dan dari guyonan-guyonan
yang rada ngeres yang kami bicarakan aku yakin berpikiran sama denganku,
nampaknya kejadian di bioskop dan kolam renang masuk ke otaknya, hal itu
terlihat dari pembicaraan kami yang makin ngaco dan jorok.

Aku pun meminggirkan mobil, Laura memandangku dengan membisu dan tanpa membuang
waktu aku langsung menecup bibirnya, dan di balasnya dengan mempermaikan lidah
di mulutku. Kursi mobil kumundurkan dan kurubah posisinya tidur, tanpa disuruh
tanganku mulai merengkuh payudaranya yang sintal. “Emmm.., Yoo? ahh?Yoooo jangan
Yooo?, Laura merintih keenakan. Tak kuhiraukan rintihannya mulai merogoh
payudaranya. Laura makin terangsang tangannya mulai menuju ke SiUcok yang sudah
mengeras dari tadi dan memijit-mijitnya. Segera tanganku mencopoti kancing baju
dan nampahlah buah dadanya yang indah di tutupi BH.

Seumur-umur selama pacaran dulu aku belum pernah melakukan hal senekat ini
paling-paling hanya ciuman-ciuman biasa, nampaknya pergaulanku di kota kembang
lah yang membuat aku bisa melakukan hal ini.
“Yo, jangan disini nanti ada yang liat, kita pulang aja biar leluasa” pintanya,
Aku diamkan saja dan langsung ku stater mobil dan bergegas menuju rumahku dengan
kecepatan yang menggila, nafsuku sudah di ujung tanduk. Setelah sampai dirumah
langsung kurangkul dan kuciumi dengan buasnya. “Yo, pelan-pelan, jangan bernafsu
“begitu pintanya, tapi mana aku peduli akan permintaannya itu.

Kudorong tubuhnya yang aduhai kedinding dan kukecup bibirnya yang membuat aku
gemas dan bernafsu ingin melumatnya, kutekankan siUcok ke kemaluannya dan iapun
berkata “wah udah nafsu bener tu siUcok” Bibirku mulai turun ke daerah leher dan
semakin kebawah lagi, tangan kiriku mulai meremas remas susunya, begitu pun
tangan kiri Laura yang menuju ke siUcok sedangkan tangan kanan kami saling
berpegangan yang semakin erat. Laura semakin menikmati permainan bibirku dan
tanganku, kepalanya kekiri dan kekanan dengan mata yang terpejam, akupun tau
nafsunya mulai di ujung tanduk.

Dengan sigapnya tangan kiriku mulai melepas kancing bajunya, tangan kananku
menggantikan peranan tangan kiri untuk meremas susunya. Segera setelah baju nya
terbuka BH nya pun daku lepaskan dan kulempar kan entah kemana, payudara Laura
dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna putih mulus dengan puting
susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung kedepan memperlihatkan
lancipnya payudara Laura. Langsung kuremas payudara kirinya sementara mulutku
menuju yang kanan dan langsung kukenyot itu susu, Laura semakin kebelingesan dan
kepalanya kekiri dan kekanan sementara tangannya membelai kepalaku dan menekan
kepalaku semakin kedalam, Laura merintih keenakan ahhhh Yo terus Yo ahhhhh, aku
tau ia semakin terangsang dan secara tiba-tiba aku hentikan semua kegiatan
tangan dan mulutku, kutarik tangannya menuju kekamar. Sesampai di kamar kudorong
tubuhnya ke kasur melanjutkan aksiku yang tertunda tadi. Ku tindih tubuh Laura,
dan bibirku mulai bermain-main dengan bibir, kuping, leher dan turun
kesusunya,

tiba-tiba.

Yo, “STOP” ,Yo tolong stop dulu tangannya mendorongkan tubuhku, Yo, kenapa kamu
lakukan ini ke Laura ?” Tanyanya sambil memeluk pinggangku, “katanya mau membuat
kenangan manis yang baru, makanya Yo melakukan hal ini, tapi kita kan bersahabat
Yo, bukan sepasang kekasih dan lagi kita belum menikah, terus terang saja Rudi
belum pernah melakukan sampai sejauh ini pada Laura. Laura, aku berusaha
mengecup bibirnya tetapi ia menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di
bibirku, langsung saja ku gigit, dan kukulum.
“Yo, jawab dulu dengan jujur pertanyaan Laura, Yo, Pernah melakukannya hal ini
dengan pacar, Yo.?” tanyanya.
Aku pun menggelengkan kepalaku, “Tapi kayaknya Yo sudah biasa melakukan hal ini
dengan wanita,” katanya lagi. “Naluri laki-laki” jawabku singkat.

“Laura, Yo ingin menghibur Laura” kataku
“Tapi mustinya bukan dengan cari begini, Yo ” jawab laura
“Ok, jawab pertanyaan Yo dengan jujur ?, Laura menikmati permainan kita ini dan
Laura masih ingin melanjutkannya, jawablah dengan jujur”

Laura pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya. Dengan sigap akupun langsung
menindih kembali tubuh Laura, “Yo, sabar sebentar, bagai mana nanti kalau
keterusan Yo, pasti akan menikahi Laura, dan detik ini Yo menyatakan cinta dan
sayang pada Laura, akupun langsung melumat bibirnya sehingga ia tidak bisa
menjawab pernyataanku tadi, tapi dari reaksinya yang melayani ciumanku, akupun
mengerti ia setuju dengan peryataanku.
Aku semakin berani, kubuka kaos yang kepakai sehingga kulit dadaku langsung
bersentuhan dengan kulitnya dan perasaan hatiku semakin hangat, degub jantungku
semakin cepat, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Kali ini
Laura semakin garang, tangannya menjambak rambutku, ia pun merintih menikmati
permainan tangan dan bibirku, sekali sekali ia menggigit bibir dan leherku,
kubalas dengan memasukkan lidahku ke kupingnya.

Laura, “hmmm, Yo buka jean’snya ya” , iapun menganguk.

Singkat waktu tanganku bereaksi dengan sigap melepas kancing celananya, kutarik
lepas celana jean’snya,nampaklah pahanya yang mulus dan CD berwarna krem,
tanganku otomatis langsung memegang memeknya dan ternyata memeknya sudah basah,
dengan deguban jantung yang semakin cepat, karena ini pertama kali aku melihat
dan memegang memek seorang wanita, akupun makin membayangkan apa yang akan aku
dapatkan hari ini, akupun langsung membuka jelanaku dengan tergesa-gesa dengan
di bantu oleh tangan Laura, nampaknya ia pun tidak sabar ingin melihat siUcok
yang perkasa, Yo, “siUcok boleh Laura pegangya.

Layaknya seorang profesional, akupun kembali menciumi bibir, leher, kuping dan
susunya Laura, sementara tangan kiriku meraba-raba memeknya dan kuberanikan
memasukkan tanganku ke dalam CD nya, basah kataku, iapun mengangguk, Laura pun
memasukkan tangannya kedalam Cd ku makin membesar saja siUcok dan iapun
berteriak gila besar bangat milikmu Yo, “Laura takut Yo, ia berkata lirih, Nggak
apa-apa, nanti kalau sudah ngerasain pasti ketagihan kataku. Akupun merasakan
degub jantung Laura semakin cepat.

Bibirku menarik putting susu kanannya Laura. “Ah??enak Yo ” Laura merintih
keenakan. Kudekatkan kepalaku ke susu kirinya, ku hisap - hisap puting kiriya.
Laura semakin menggelinjang. Tanganku bergerak dengan cepat melepas Cdnya dan
nampaklah hutan rimba yang sangat lebat, kuusap tanganku kememeknya, kutari-tarik
jembutnya yang hitam, akupun menepukan sebuah lubang kecil yang basah,
kugesekkan tangan ku kelobang memeknya, Laura semakin merintih, ahhh?ahhhh suara
rintihannya semakin nyaring membuat akupun semakin nafsu, ia pun melepaskan CD
ku dan siUcok pun nampak berdiri dengan perkasanya.

Kami sudah telanjang bulat, kuraih tangan kiri dan kanan, tangan kamipun saling
bertautan, kutindih tubuh Laura yang betul-betul membuat aku melupakan semuanya.
Pantatku kusodok-sodokkan, kutekan-tekan kepala SiUcok menyentuh bibir memeknya,
Laura semakin merintih tidak beraturan Ahhhh??.Shhhhh ssssshhhhhhhh…….Aaaahhhhh??Eeeehhhh,
pantatnya pun bergerak kekiri dan kekanan, matanya terpejam ia betul-betul
menikmati permainan ini, aku pun semakin bernafsu. SiUcok semakin liar bergrilya
di memeknya, jembutnya menyentuh dan
bergeseka dengan kepala dan batang siUcokku.
Aku mendesah “, Hemmm “Yo mau keluar nih?.. “
“Yo, tanggung Yo jangan dulu Yo, Laura juga bentar lagi??ehhhh?ahhh” jawabnya.
Tiba-tiba aku merasakan ada dorongan yang hangat keluar dari kepala siUcok, Aku
keluarrrrrr ahhhhhhhh, Aku KO?membatin didalam hatiku Aku masih amatiran?..air
maniku berceceran di perut Laura?” Yo?.”, tempelkan lagi Yo, Laurapun
mempercepat gerakan pantatnya iapun nampaknya tidak mau kalau aku yang merasakan
kenikmatan, siUcok yang sudah mengecil seperti di pelitir tergunjang kekanan dan
kekiri, bibirku masih bermain telinga Laura, tak berapa lama kemudian dia
mengerang ahhh?? ssssshhhhh??.enaaaakkkkkk?.. Yoooo, ia memanggil namaku dan
kuraskan siUcok yang berada di bibir memeknya terasa hangat, kamipun tergolek
lemas dan
kulihat Laura mulai tertidur. Akupun memikirkan kekalahanku di sesi pertama ini,
tak berapa lama akupun tertidur pulas.

Jam 9.00 malem Aku terbangun, perutku teras laper banget kulihat Laura masih
pules banget kekecup bibirnya pelan, matanya terbuka, Yo? ada apa sayang?serrrrr
kalimat itu langsung membuat siUcok bangun lagi dan Laura yang kebetulan
tangannya menyentuh siUcok bergumam si Ucok udah mulai bangun lagi tuh.
Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.

Laura,” Yo keluar sebentar beli nasi ya, iapun mengangguk. Akupun bangun
mengambil pakaian kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar mencari
nasi Padang.

Baru saja aku melangkahkan kaki masuk dan akan memesan nasi ada yang berteriak
memanggil, “Yo?.Yono?. sini oi sebentar, kucari sumber suara itu dan kudapati
rombongan teman-teman dari kota tempatku , mereka mengontrak rumah tidak jauh
dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak ajaib yang hidupnya seperti Batman,
tidur disiang hari keluyuran mencari mangsa di malam hari, aku sering di ajak
oleh mereka tapi tidak pernah kuturuti, karena melihat gaya hidup mereka yang
serabutan padahal kami sama-sama masih kuliah, takut mengganggu kuliahku,
jawabku memberi alasan jika mereka mengajakku untuk berlayar.

Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang lagi makan tersebut, dan
kutegur orang yang paling akrab denganku, Roto namanya, “To, sebentar To,
“aku ada perlu sama ente, ada yang ingin aku tanyakan sebentar dan ini urusan
yang sangat penting yang tidak dapat ditunda-tunda. Anak-anak yang lain pada
berhenti makan dan memandang aneh kepadaku.

Entar dulu, “Yo, dikitt lagi.
Ok?..urusan dunia ape urusan akherat heeee !!!!!
Ayolah sebentar ini urusan dunia, “Roto bergegas berdiri dan kami menuju meja
yang kosong.

Ake ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil malu-malu, “Ia tertawa sangat
keras dan terbahak-bahak, orang yang pada makan memperhatikan kami berdua dengan
heran.
Yo, “dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari pengalaman tapi ente selalu
menganggap enteng masalah ini, Ok “sekarang gua ajarin inti-intinya saja
selanjutnya terselah dikau bisa menjalankannya tidak, maka dengan waktu yang
tidak lama aku menerima pelajaran singkat dan cepat. Kalian ngomongin apa sih
kayak penting banget dan rahasia, sehingga harus memisahkan diri dari rombongan,
tanya, Diki? penasaran sambil mendekat. Ah enggak terlalu penting tapi harus
dibicarakan secara pribadi, jawabku singkat.

Aku pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka. Laura, “makan yok, mumpung
nasinya masih panas, aku mencari Laura di kamar. Ya, “tarok aja di meja jawabnya
singkat, ternyata ia lagi mandi sambil bersenandung. Akupun menghayalkan bentuk
tubuhnya yang aduhai kulitnya yang halus, toket nya yang kencang, memeknya,
jembutnya yang rindang, nafsuku bangkit dengan cepat.

Laura, “tok-tok kuketuk pintu kamar mandi, buka ,”Yo udah kebelet ingin pipis,
kamarmandi belakang enggak ada air pintaku. Begitu, pintu tebuka kulihat
tubuhnya penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnya dengan nafsu, akupun lupa pada
nasi yang kubeli. Yo, “halo Yo jangan ngelamun katanya mau pipis. Kudekati
tubuhnya, “ahh enggak jadi jawabku singkat, kutarik tubuhnya masuk dalam
pelukanku, “Yo, buka dulu dong bajunya.” katanya

Secepat kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua. Kutarik lagi tubuhnya,
kulumat bibir bawahnya dengan halus dan pelan-pelan, kujulurkan lidahku masuk
kedalam mulutnya, ia membalas permainan lidahku dengan dengan menggigit lidahku
pelan, tangan kiriku bermain di toketnya, kutarik-tarik putting susunya, kuputar-putar
kekiri dan kekanan, sementara tangan kanan meraba tengkuknya, ia kembali
merintih, kudorongkan tubuhnya kedinding, kutekan siUcok yang sudah mengencang
kearah memeknya, siUcokku terselip di antara selangkangnnya, ia merintih “?ahhh?.sssshhhhh?.ahhhh?.
“,tangannya memelukku lebih erat lagi, ” Yo, tadi dari mana sih, kanyaknya ada
yang berbeda dari Yo, yang tadi,” tanyanya?,

Aku diam saja tapi gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadang kepercepat kadang
kupelankan kadang antara kena dan tidak, ia benar-benar sangat terangsang dengan
permainanku sekali ini. Kusiram tubuhnya dengan air untuk menghilangkan sabun
didirinya, kepalaku kuturunkan ke toketnya dan kulumat susu kirinya, tanganku
meremas-remas yang kanan, kugigit putingnya susunya,

kuisap-isap “?.ahhhh?..shhhhh?.Uaaaahhhh?.aahhhhhh??” rintihnya , kupindahkan
tangan kananku kebawah dan kuraba memeknya yang sudah mulai terasa basah dan
berlendir, mulutku pindah ke toket sebelah kanan dan kugigit lagi putting
susunya, sementara tangan kiriku menggantikan posisi mulutku yang tadi mengisap
toket kirinya, permainan kali ini memang berbeda dari yang pertama, aku tidak
terburu-buru untuk mencapai kepuasan tetapi berusaha menikmati setiap gerakan
yang kuciptakan secara refleks.

Tangan kanan ku semakin lincah bermain-main di memeknya dan kumasukkan jari
ku kememeknya yang sudah becek, ” Yo sakittttt?..ahhhh?
sakitttt?..,”kuturunkan kepalaku menjilati perutnya, kumaikan lidahku di
lubang pusernya??ahhhh?.assshhh?. geli?.Yo…
Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acak rambutku.
Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai menciumi daerah selangkangnnya?ahhhhh?..sshhhhh?ahhhhh?.kukangkang
kan kakinya memeknya yang basah dan berlendir dengan perasaan jijik kujilat
memeknya seperti ajaran video porno.

“??ahhhhhh?shhhhh?..ahhhh?..ahhh?eeehhhhh? Yo, “jangan jijik ia berusaha
menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan sedikit paksaan tetap saja kujilati
memeknya “Yo?.Yo?.. Yoooo? ahhhh?.ssshhhh?.ahhh?. ia menggoyang-goyangkan
pinggulnya kekiri dan kekanan, rambutku semakin di buat awut-awut oleh “Laura,
ditekannya kepalaku lebih kedalam ??ahhhhh??sshhhhhh?enakkkkkkk?.ahhhhh ?.emmmmemm??.ahhhhhhhhh??.
tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin cepat??ahhhhh?..Yo??.aahhhhhh?? Laura?..
keluarrrrrr??Yoo, tubuhnya tiba-tiba menegang dan bersamaan dengan tubuhnya
melemas dari memeknya keluar cairan putih yang sangat banyak.

Aku berdiri dan langsung merangkul tubuhnya yang sudah lemas. Yo, “siUcok belum
keluar ya tanyanya?..kutuntun tangannya ke siUcok dan dikocok-kocoknya siUcok,
sebentar saja siUcok sudah berdiri dengan sangat menantang.

Kuambil handuk dan kukeringkan tubuh Laura, kutarik tangannya menuju kamar,
kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi bibirnya yang renum, tanganku pun
kembali bermain-main di memeknya, matanya kembali terpejam, menikmati permainan
tanganku.
Yo, “Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu kutepis dengan hisapan dan
permainan lidah yang menawan dibibirnya, kurasakan Laura mulai terangsang,
memeknya mulai berlendir kembali.

Laura,” siUcok jangan didiemin”, iapun meraih siUcok dan mulai mengocok-ngocakkannya,
siUcok berdiri dengan sangat hebatnya, memek Laura semakin banjir dengan lendir
akibat permainan tanganku.
Laura, “siUcok dimasukinnya !!!
Yo, “Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!
Enggak, “nanti kalau keluarnya enggak didalem ” kataku meyakinkannya.
” Laura, boleh ya ?”Yo masukin ” tanyaku lagi
Laura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi kurasakan kedua kakinya digeser
membuka. Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagi selangkangannya sehingga
memeknya nampak menyeruak lalu kupegang batang siUcokku dan kuarahkan ke lobang
memek Laura yang sudah basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.
Kepala siUcok masuk, “Aduhhh, Yo sakit?.kucabut kembali siUcok? bibirku
kembali melumat bibr Laura dengan rakusnya bersamaan dengan itu kuusahakan
siUcok Untuk menerobos memek Laura, ternyata siUcok susah untuk menemukan itu
lobang, kurasakan siUcok di pegang oleh Laura dan dituntunnya ke arah Lobang
memeknya, dan rupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok yang bermain di
dalam memeknya.

Walaupun memek Laura sudah penuh dengan cairannya, kurasakan masuknya siUcok
kedalam memek Laura susahnya bukan main sehingga kuperhatikan wajah Laura
seperti menahan rasa sakit dan terpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan
kutarik sedikit keatas kutekan lagi sedikit.

Melihat wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura yang berada dipungungku
menekan pelan-pelan, lalu kembali siUcokku kutekan lebih kedalam lagi pelan-pelan
Aduh Yo, masih sakit kutahan kembali gerakan siUcok, kulihat mimik mukanya mulai
tenang kembali, kutekan kembali siUcok dan mentok, Laura meringis menahan sakit
sehingga akupun merasa iba.

Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan kembali, Laura pun masih menahan sakit di
memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dan kesempatan itu kupergunakan,
secepatnya siUcok kutekan kedalam Creeet aduh ,” Yo sakiiittttt??.. sambil
menahan pinggulku aku merasa siUcok telah merobek selaput daranya, kutekan terus
sampai mentok dan kudiamkan tanpa gerakan, Kuraih tangan kiri dan kanannya kedua
tangan kami sudah bertautan dan kuarahkan keatas kepala kami, kucium bibirnya,
kupingnya, hidunggnya, kutarik pelan siUcok dan kubenamkan kembali, ia masih
merasa sakit, kuulangi sampai kurasakan pinggulnya bergoyang, secara pelan-pelan,
kuikuti dengan menari siUcok agak keluar, kutekan kembali dengan pelan..?ahhhhhhh?.ahhhhhhhh?..emmmmmmm?..Yo
?. Tekan lagi, ” Yo, akupun mengikuti irama gerakan pinggul dari Laura,
gerakannya semakin cepat, kudiamkan siUcok sesaat,

Yo,”Tekannnnnnnn jangan didiamkan, pleas Yoooooo?? kusumpal Mulutnya dengan
bibirku emmmm??ahhhhhhh?..Tiba-tiba Laura menaikkan kakinya keatas pinggulku aku
merasa siUcok seperti diurut-urut, aku yakin sebentar lagi ia pasti akan
mencapai organism, gerakan pinggulnya semakin ganas aaahhhhh?sshhhhhhh??aaaaahhhh
??. Aku merasakan hentakan kakii Laura memintaku menekan lebih dalam, tiba-tiba
cengkraman tangannya pada tanganku menguat dan kurasakan ada sesatu yang
mengalir dengan hangat di memeknya Laura, ia orgasem yang kedua kalinya,
tubuhnya lemas.

Yo. “stop dulu, istirahat dulu Yo

Kutatap wajahnya yang manis, memancarkan keletihan dan kepuasan, kukecup sekali
bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku pada tangannya, kutarik siUcok perlahan-lahan
keatas seolah-olah inginku cabut, ketika hanya tinggal kepalanya yang terbenam
kutekankan lagi siUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya, kutarik-tarik dan
kuputar-putar putting susunya.

Yo,”Laura capekkkk, stop dulu ” Permohonan itu tidak kuhiraukan, Yo???.ahhhhhh?..ahhhhhhh???
pleas “Yo, istirahat dulu sebentarrrrr, kulihat kepalanya kekiri dan kekanan
sementara matanya terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk siUcok di
memeknya dan akibat sangat terasanya gesekan gesekan di memeknya yang terasa
sempit itu, membuatku nggak sadar berdesah.sssssshhhhh ssssssshhhh.
enaaaaak… aaaaasss.aaaaaacccrhhhhh.., sedangkan Laura mulai terangsang memeknya
akibat keluar masuknya siUcok dan kadang-kadang sampai mentok di ujung memeknya,
gerakan pinggulnya mulai terasa lagi, semakin-cepat dan nggak teratur serta kuku
jari tangannya mencengkeram kuat di pinggangku sambil sering kudengar rintihan
Yoo?. teruuuuus??. Yoooo?.enaaaaak?.Yoooo?.. aaaaahhhhh??. Sssshhhhh??enaaaak?..ahhhhhhh.

Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura semakin menggila dan aku
merasa siUcok seperti dipijit-pijit, pelukan dan cengkeraman kukunya semakin
sering dan nafasnya juga sudah semakin cepat dan tiba-tiba Laura berteriak ”
Yooooo?..Ammmmpppunnn Ahhhhhhhhh??.Akuuuu???.. ggaaaak???.kuaaaat???.Ahhhhh ”

Mendengar rintihannya aku semakin bernafsu makin kupercepat gerakan siUcok
sampai terdengan suara cepret?.ceplok?ceplok??dimemeknya karena begitu
banyak lendir yang ada.
Yooooo??Akuuuuuu???.sekaraaaaang..aduuuh.keluaaaaaaaar.aaaaaacccrhhhhhh,
sabarrrrr sedikkitttt?..lagiiiiii?Yoooo??Jugaaaa keluaaarrrrrr??badannya seperti
kejang kejang, dan kubantu orgasme Laura dengan memeluknya kuat-kuat serta
kupercepat kocokan keluar masuk siUcok.

” Adddduh, uuuuudah doonggg, lauuuraaa enggakkk kuat laggggiiiii” desis laura
“Yo Jugggggga???maauuuuu?? ahhhhhhhhhhhh?. Kucabut cepat-cepat siUcok dari
memeknya, akupun terkulai lemas, kuperhatikan kearah memeknya kulihat di sprei
ada bercak darah, Laura betul-betul masih perawan dan malam ini aku sahabatnya
telah merenggutnya.

Laura, aku berbisik ditelinganya, “hemmmm ia bergumam, “Laura puas ?” tanyaku
sambil mencium pipinya, iapun hanya diam saja tapi dari rona mukanya aku tahu ia
sangat puas atas permainan kami malam ini, kulihat ia menitikkan air matanya.

Laura,”aku memanggilnya.
“Laura, menyesal ?” tanyaku
Yoo, “Laura sayang sama kamu, Laura cinta sama kamu “, iapun mengecup pipiku
dengan mesra dan kamipun tidur dengan bahagia.

Daftarkan diri jadi member di Yes24 Indonesia
Dapatkan iPad 3 terbaru, GRATIS!!!

KEMBALI

COPYRIGHT © 2011 CERITA DEWASA ALL RIGHTS RESERVED.

profit clicking



JANGAN LUPA BACA BACA ARTIKEL DIBAWAH INI YA SOB... ADA CERITA DEWASANYA SERU SERU LO...  DIJAMIN FRESH DAN SEMANGAT LAGI SOB...